Hujan bertanya padaku perihal jatuhnya:
"Bisakah diriku berulang-ulang meneteskan air kehidupan?"
Kujawab ya tanpa ragu
Kupinta lagi lalu kutambah sedikit hasratku
Jika kau turun hanyutkan semua rindu resah pada sang wanita jauh
Agar tak nikmat dia rasa bercokol dalam pikiran
Ingin lenyap saja dalam kesenyapan
Rasa yang diam-diam kupendam dan kugenggam
Biar bebas biar lepas biar hempas
Jangan berbekas
Agar napak tilas cuma hanya sekilas
Kemudian bisalah aku mencinta
Mendamba lalu meraga
Kepada wanita sekarang kudeklarasikan rasa
Biar dia merasa apa yang terasa
Bila kuenyahkan belenggu rindu setitik noktah
Sampai kapan kau tak pergi mentah-mentah
Lalu kuujarkan lalu kukatakan
Di hadapan mata angin yang mengatakan
Aku tak tahan
Bersama dia dalam kenyataan
Kampung Baru, 03/01/2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H