Lihat ke Halaman Asli

Tekad Luconaz

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Luconaz tergeletak tak berdaya di dalam dimensi kosong Daraznoz . Ia mengerang kesakitan , sekujur tubuhnya dipenuhi luka berdarah dan lebam di mana - mana akibat serangan beruntun yang diterimanya .

" Luco , menyerah saja . Kebaikan tidak akan pernah bisa mengalahkan kejahatan . Lebih baik serahkan Kitab 7 Kehidupan itu dan biarkan aku menguasai semesta alam . "

" Tidak , Daraz . Sampai kapanpun aku tidak akan menyerahkan Kitab 7 Kehidupan itu . Aku sudah men-teleport-nya ke Bumi dan ingatlah , seorang anak akan lahir untuk menghentikan rencana jahatmu . "

Mendengar apa yang dikatakan oleh Luco membuat Daraznoz sang raja kegelapan murka . Api hitam berkobar - kobar menyelimuti tubuh Daraznoz .

" Kalau begitu kau harus mati , Luconaz !

Spear of Hell !

Dari telapak tangan Daraznoz , kobaran hitam itu bertransformasi menjadi sebuah tombak tajam yang dibaluri oleh api hitam . Ujungnya mengacung ke arah Luconaz yang tak lemah berdaya .

Daraznoz menghunjamkan tombak itu tepat di jantung Luconaz . Tajam dan panasnya tombak itu , membuat Luconaz muntah darah , ia tak sanggup lagi bertahan dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir dengan senyuman tipis yang perlahan pudar di bibirnya .

" Mulai sekarang aku akan mengerahkan panglima terkuatku untuk mencari Kitab 7 Kehidupan itu dan juga mencari anak yang akan menggagalkan rencanaku ! "

Daraznoz hanya membiarkan Luconaz tak berdaya di sana dan menggunakan teknik Dark Teleport of Dimension untuk pergi dari sana .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline