Pendidikan matematika di Singapura merupakan tanggung jawab bersama Kementerian Pendidikan/Ministry of Education (MOE) dan Institut Pendidikan Nasional/ National Institute of Education (NIE). MOE mengembangkan kurikulum matematika nasional dan mengawasi penerapannya di semua sekolah, sementara NIE terlibat dalam persiapan dan pengembangan guru serta penelitian dalam pendidikan matematika.
Sistem pendidikan Singapura sebagian besar mengikuti struktur 6-4-2, dengan 6 tahun pendidikan dasar (Kelas 1--6), 4 tahun pendidikan menengah (Kelas 7--10), dan 2 tahun pendidikan pra-universitas (Kelas 11--12) (MOE 2012). Matematika adalah mata pelajaran wajib dari Kelas 1 SD hingga akhir pendidikan menengah. Di kelas awal, sekitar 20% dari waktu kurikulum sekolah dikhususkan untuk matematika sehingga siswa membangun landasan yang kuat untuk mendukung pembelajaran lebih lanjut di tahun-tahun berikutnya. Kurikulum matematika direncanakan secara terpusat oleh MOE. Namun, sekolah diberi keleluasaan untuk menerapkan kurikulum agar paling sesuai dengan kemampuan dan minat siswa. Kurikulum matematika ditinjau ulang setiap 6 tahun dengan konsultasi dengan pemangku kepentingan dan mitra utama untuk memastikan bahwa kurikulum tersebut memenuhi kebutuhan negara.
Kurikulum matematika bertujuan untuk memungkinkan siswa memperoleh dan menerapkan konsep dan keterampilan matematika, mengembangkan keterampilan kognitif dan metakognitif melalui pendekatan matematika untuk memecahkan masalah, dan mengembangkan sikap positif terhadap matematika. Kerangka kurikulum matematika tunggal menyatukan fokus kurikulum pada pengembangan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui lima komponen integral yaitu, konsep, keterampilan, proses, sikap, dan metakognisi.
Metode matematika Singapura (Singapore Math) berfokus pada anak, dan berupaya memastikan bahwa siswa memperoleh pemahaman yang lengkap dan menyeluruh tentang konsep-konsep matematika fundamental daripada sekadar menghafal kumpulan fakta. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pembelajaran matematika tetapi juga memberikan landasan yang kokoh untuk mengekstrapolasi prinsip-prinsip matematika yang lebih luas.
Inti dari Singapore Math adalah pembelajaran berbasis masalah dan pendekatan penyelidikan. Siswa didorong untuk mengeksplorasi konsep matematika melalui masalah dunia nyata dan menyelidiki solusi secara mandiri. Pendekatan langsung ini memungkinkan siswa untuk mencoba cara mereka sendiri dalam memecahkan masalah, menumbuhkan kreativitas dan mendorong mereka untuk berpikir di luar kotak. Metode ini mendorong siswa untuk terlibat secara mendalam dengan konsep matematika dengan memecahkan masalah dunia nyata yang menumbuhkan pemikiran kritis dan kreativitas. Dengan menghadirkan siswa dengan masalah kompleks yang memerlukan eksplorasi dan penyelidikan, para pendidik membantu mereka mengembangkan pemahaman matematika yang kuat.
Pembelajaran di Singapura memungkinkan siswa untuk mencoba cara mereka sendiri dalam memecahkan masalah. Otonomi ini mendorong mereka untuk bereksperimen dengan berbagai strategi dan metode, yang mendorong rasa kepemilikan atas proses pembelajaran mereka. Siswa bukan sekadar penerima pengetahuan pasif, namun sebaliknya mereka adalah peserta aktif yang menjelajahi berbagai cara untuk mendapatkan solusi, yang meningkatkan keterampilan pemecahan masalah mereka.
Kolaborasi memainkan peran penting dalam kelas matematika Singapura. Guru mendorong siswa melakukan diskusi untuk memecahkan masalah matematika sehingga siswa sering bekerja dalam kelompok untuk mengatasi masalah yang menantang, berbagi proses berpikir dan solusi mereka dengan teman sebaya. Lingkungan kolaboratif ini tidak hanya membantu siswa belajar dari satu sama lain tetapi juga menumbuhkan keterampilan komunikasi dan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep matematika. Guru di Singapura ahli dalam membangun rasa ingin tahu siswa tentang matematika. Mereka menggunakan berbagai strategi untuk menarik minat siswa, seperti menghubungkan konsep matematika dengan situasi kehidupan nyata atau menyajikan masalah menarik yang memicu rasa ingin tahu. Keterlibatan ini penting untuk memotivasi siswa dan menumbuhkan kecintaan untuk belajar matematika.
Kurikulum di Matematika Singapura terstruktur dengan cermat, berkembang dari konten yang sederhana hingga yang kompleks. Pengenalan bertahap ini memungkinkan siswa membangun fondasi yang kokoh sebelum beralih ke topik yang lebih menantang. Dengan menguasai konsep dasar di setiap tahap, siswa mengembangkan pemahaman konseptual yang kuat yang berfungsi sebagai dasar untuk pembelajaran di masa mendatang. Membangun rasa ingin tahu siswa merupakan tujuan utama Singapore Math. Guru menggunakan aktivitas yang menarik dan contoh dunia nyata untuk membangkitkan minat siswa dan memotivasi mereka untuk mengeksplorasi konsep matematika lebih jauh. Dengan menumbuhkan kecintaan terhadap pembelajaran, guru mendorong siswa untuk menjadi pembelajar mandiri yang ingin mempelajari lebih dalam dunia matematika.
Setelah siswa memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep dasar, mereka mulai mempelajari buku teks dan membuat jurnal diri. Siswa didorong untuk mencatat proses pemecahan masalah mereka, merenungkan pembelajaran mereka, dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Praktik reflektif ini membantu siswa mengembangkan keterampilan metakognitif dan menjadi lebih sadar akan perjalanan pembelajaran mereka sendiri. Setelah siswa menunjukkan pemahaman yang kuat tentang konsep matematika melalui pekerjaan mandiri dan refleksi diri, mereka dapat melanjutkan untuk menyelesaikan pekerjaan di buku teks mereka. Pendekatan ini memastikan bahwa siswa memiliki landasan yang kuat sebelum terlibat dengan penilaian yang lebih formal.
Refleksi merupakan komponen penting dari proses pembelajaran Singapore Math. Praktik reflektif ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tetapi juga mempersiapkan mereka untuk tantangan matematika di masa depan dengan menanamkan pola pikir peningkatan berkelanjutan dan pembelajaran seumur hidup. Singkatnya, metode matematika Singapura menggabungkan pembelajaran berbasis penyelidikan, pemecahan masalah kolaboratif, dan praktik terstruktur untuk menciptakan pengalaman pendidikan yang kaya yang membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam matematika dan aplikasi di dunia nyata.