Lihat ke Halaman Asli

OPM Berulah Lagi, 4 Pekerja Jadi Korbannya

Diperbarui: 16 Maret 2016   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jalan Trans Papua"][/caption]

Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali melakukan aksi kejinya di Kampung Agenggen Distrik Sinak Kabupaten Puncak Selasa siang (14/3) kemarin sekitar pukul 13.40 WIT.

Dalam aksinya kali ini, 4 orang karyawan PT. Modern yang sedang melaksanakan pembangunan jalan di kampung tersebut mengalami luka tembak hingga menimbulkan kematian. Tidak hanya itu, OPM juga menembaki juga membakar 2 unit alat berat milik PT. Modern.

Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw yang dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Ada 4 orang yang tewas saat penyerangan yang dilakukan oleh OPM yaitu Anis, David, Andi dan Daud. “Keempatnya tewas akibat luka tembak. Selain 4 orang yang tewas, 2 karyawan belum diketahui keberadaannya, smentara 1 orang bernama Matius Daan diketahui berhasil melarikan diri,” ungkapnya.

Penyerangan yang dilakukan OPM ini berwal ketika 5 orang karyawan yang sedang bekerja di jalan Trans Papua, lalu didatangi sekitar puluhan orang dan langsung melakukan penyerangan terhadap pekerja dari PT Modern itu. Satu pekerja berhasil melarikan dari, sementara 4 lainnya tewas, termasuk pimpinan dari kontrator bernama Anis.

Begitu mendengar suara tembakan dari lokasi, 17 personel aparat keamanan gabungan dari Koramil, Satgas Bantuan dan dari Yonif 751/R langsung meluncur dan menemukan korban tewas serta dua alat terbakar. Selain itu 12 personel Brimob bersama Danramil menyusul ke tempat kejadian setelah mendapatkan informasi.

Bupati Puncak, Willem Wandik mengecam aksi OPM ini karena mengorbankan masyarakat sipil dan menghambat pembangunan di Papua. "Polisi dan TNI sudah mempersiapkan diri. Pasti dikejar. Yang jelas saya mengecam keras peristiwa ini. Kasihan korban orang sipil. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan," tambahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline