Tim pengabdian UM telah melakukan survey kebutuhan dengan desa mitra yang tahun lalu juga dijadikan objek pengabdian, yakni Desa Gajahrejo. Mitra yang berlokasi di Desa Gajahrejo bergerak di bidang ekonomi kreatif sejak tahun 2018 dengan melakukan pengolahan kelapa menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) dan telah mengantongi ijin P-IRT serta telah melalui uji kelayakan di laboratorium. Namun, produktivitas usaha VCO yang dihasilkan masih belum maksimal, dikarenakan proses pembuatan masih menggunakan metode tradisional. Melanjutkan kegiatan penerapan Teknlogi tepat guna (TTG) yang sudah dilakukan oleh tim pelaksana di tahun 2021 yaitu penggunaan mesin sentrifugal dalam mengolah VCO, maka untuk menunjang proses produksi agar menjadi lebih baik lagi, maka tim pelaksana merancang mesin pemarut dan pemeras santan ini sebagai rangkaian produksi VCO di UMKM VCO desa Gajahrejo, Kabupaten Malang.
Dari hal tersebut di atas, tim pelaksana ingin membuat terobosan dengan merancang dan membuat mesin pemarut yang bisa digunakan sekaligus melakukan proses pemerasan dengan satu motor penggerak, tujuan utama dari mesin ini adalah dapat meningkatkan efisiensi proses produksi karena mempunyai dua fungsi dan lebih hemat biaya karena menggunakan satu penggerak dan satu operator, mesin ini juga mempunyai keunggulan bisa melaksanakan dua operasi sekaligus dalam satu mesin sehingga dapat melakukan pemrosesan bahan baku produksi secara cepat.
Kegiatan diawali dengan melakukan FGD (Forum Group Disscusion) antara tim pelaksana dengan pihak desa Gajahrejo. Kegiatan ini adalah kegiatan lanjutan dari kegiatan tahun lalu yaitu dengan penyediaan alat bantu TTG yaitu mesin sentrifugal VCO. Dalam FGD yang telah dilakukan, tim pelaksana melakukan diskusi dengan Kades Gajahrejo dan beberapa para pelaku pengolah VCO (Virgin coconut Oil) yang tergabung dalam Kelompok usaha Bersama (KUB) VCO Gajahrejo. Para pelaku pengolah VCO menyampaikan bahwa VCO yang selama ini diproduksi memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan proses yang dilakukan Sebagian besar masih menggunakan metode tradisional.
" Sangat membantu kami sekali alat atau mesin ini. Sekarang kami jadi bisa mengahsilkan VCO dengan konsistensi yang sama," Ujar Udin salah satu anggota KUB VCO Gajahrejo.
"Selalu mendengarkan dan menemukan solusi yang teapt patut untutk kita selalu terapkan guna membantu masyarakat untuk lebih efisien dan efektif lagi dalam menghasilkan VCO. Produk ini begitu bagus oleh karenanya harus terus dibantu dan dikembangkan." Kata Redyarsa selaku ketua pengabdian.
Tahapan selanjutnya yang akan dilakukan dari kegiatan ini yaitu uji mesin parut dan peras kelapa. Tahapan ini perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas hasil parutan dan peras kelapa. Diharapkan mesin tersebut dapat menghasilkan air perasan kelapa / santan yang memiliki sedikit kandungan air. Selain itu juga akan diproses pengurusan hak paten sederhana, TTG dan penyelesaian artikel pengabdianBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H