Lihat ke Halaman Asli

Arman Arisman

Just another architect..

Arsitek dan Teknologi Komputer

Diperbarui: 12 Januari 2022   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi. Sumber: pixabay.com

Saya teringat masa-masa kuliah ketika mahasiswa arsitektur itu identik dengan dua hal, yaitu gambar dan maket. Setiap kali bertemu dengan orang dan mengetahui bahwa saya adalah seorang mahasiswa jurusan arsitektur, pertanyaan yang sering muncul adalah, "Pasti jago gambar ya?". Atau pertanyaan lain yang sering ditanyakan adalah, "Sering bikin maket-maket gitu ya?".

Pada masa itu sepertinya arsitek cukup jarang berurusan dengan komputer, kecuali untuk membuat tugas bagi mahasiswa arsitektur. Arsitek digambarkan sebagai seorang yang bekerja dengan sebuah meja gambar khusus atau sedang memotong-motong karton untuk membuat maket. Namun saat ini gambaran tersebut sepertinya sudah tidak relevan.

Alat yang paling diperlukan bagi mahasiswa arsitektur saat ini adalah laptop. Begitu pula alat yang selalu dibawa oleh seorang arsitek ketika rapat atau meninjau proyek adalah laptop. Pekerjaan arsitek saat ini hampir didominasi oleh pekerjaan dengan menggunakan komputer. Komputer bagi seorang arsitek saat ini bukanlah hanya untuk menggambar, namun banyak hal yang bisa dilakukan dengan komputer.

Dunia arsitektur saat ini bukan lagi bicara hanya sebatas bentuk sebuah bangunan atau hal-hal lainnya yang dapat dilihat secara visual, tetapi bagaimana bangunan itu beroperasi dan dapat dinikmati dari berbagai aspek. Seorang arsitek perlu memikirkan agar bangunan rancangannya memiliki ruang dalam yang nyaman, cahaya dan pengkondisian udara alami yang cukup, keamanan bila terjadi bencana, perawatan yang murah dan mudah, dan banyak hal lainnya. Kriteria dan persyaratan rancangan bangunan yang semakin kompleks tersebut dapat dibantu oleh teknologi komputer.

Arsitek perlu melakukan banyak analisis dalam pekerjaannya. Pekerjaan analisis tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil rancangan yang memenuhi kriteria dan persyaratan yang disebutkan di atas. Dalam hal analisis inilah peranan komputer diperlukan, karena komputer memiliki kemampuan untuk mengolah data dengan cepat dan konsisten.

Arsitek tidak membuat bangunan, tetapi membuat model sebuah bangunan untuk nantinya dijadikan acuan dalam konstruksi bangunan. Komputer juga sangat membantu arsitek dalam membuat model. Hal inilah yang membuat gambar manual dengan tangan dan pembuatan maket mulai ditinggalkan. Arsitek dapat membuat model 3D sebuah bangunan dengan relatif cepat, bahkan model 3D tersebut dapat dipresentasikan secara realistis menyerupai foto. Selain itu, teknologi saat ini memungkinkan model bangunan tersebut memiliki sejumlah informasi yang sangat berguna dalam mewujudkan sebuah bangunan, misalnya informasi material, volume, dimensi, posisi, orientasi, dan lain-lain. Informasi-informasi tersebut dapat memudahkan untuk perhitungan biaya pembangunan, analisis energi, dan kemudahan saat konstruksi.

Arsitek dan mahasiswa arsitektur saat ini sangat perlu belajar menggunakan teknologi komputer untuk membantu pekerjaannya dalam merancang agar dapat menghasilkan karya arsitektur yang baik. Namun, bukan berarti bahwa seorang arsitek tidak memerlukan ketrampilan dalam menggambar manual dengan tangan dan membuat maket. Ketrampilan-ketrampilan tersebut sangat diperlukan sebagai dasar bagi seorang arsitek untuk dapat berpikir dan merancang. Sama seperti seorang anak yang tetap diajarkan menulis sebelum mereka bisa mengetik dengan komputer, begitu pula seorang arsitek perlu terlebih dahulu belajar menggambar manual sebelum membuat model digital menggunakan komputer.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline