Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Pergilah

Diperbarui: 12 Agustus 2020   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Jarum jam terus menjauh
tetes harapan bercampur geluh
jenuh mengaduk aduh
mengeras hati tak bisa luluh
dan angan-angan terus tumbuh

Kecewa menderas sudah lama
dan kau terus mengulang tanya
kapan dan mana?
seharusnya kau pergi tanpa sua
sebelum hanyut waktu sia-sia

Arman Syarif | Gowa, 12 Agustus 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline