Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Aku, Kau, dan Dinding

Diperbarui: 26 Juli 2020   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : Pixabay.com

kau dan aku tak ada habisnya
walau hawa aspal membakar isi kepala
dan perut tercekik lapar dahaga
tetap teguh berdiri bersuara
di hadapan dinding yang berpura-pura lupa

di sana kita teriaki
kuping dinding memerah tak peduli
dan kita terus bergantian berorasi
demi sekadar menanti
mulut dinding melontarkan harapan basi

tapi itu dulu sekali
sebelum dinding menelan jati diri...

kini aku sendiri meninju dinding
walau kau asyik meninjau dinding
kini aku sendiri mengepal di depan dinding
meski kau tak henti mengepul di balik dinding
kini aku sendiri menanduk muka dinding
walau kau terus menunduk di kaki dinding

Arman Syarif | Gowa, 26 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline