Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Puisi | Cahaya

Diperbarui: 11 April 2020   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : Pixabay.com

Cahaya fajar indah menghambur
di kaki langit timur

Cahaya senja merah saga semburat
di ujung langit barat

Cahaya lembut rembulan bertaburan
menari dalam genangan air di pelataran

Aku tak peduli cahaya itu
aku hanya ingin diam terpaku

Bernaung dalam terangmu
melihat dunia dari binar matamu

Walau redup sinar wajahmu
oleh amuk waktu yang cemburu

Siang malam hanya engkau
satu-satunya cahayaku

Gowa | 11 April 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline