Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Pohon Tua

Diperbarui: 15 Januari 2020   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi : pixabay.com

Saat aku linglung
membawa raga yang limbung
kudapati pohon tua
begitu lebat daunnya

Aku berteduh di bawahnya
menghindari sengatan sang surya
meski tua aku bersandar pada batangnya
seraya memandang jalan penuh kelokan

Sebelum kuputuskan melangkah pergi
hati kecil ini berkata:
"Betapa berartinya hidup pohon ini
hingga menua menjadi sandaran yang meneduhkan"

Gowa | 15 | 01 | 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline