Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Puisi | Rayuan Kuno

Diperbarui: 14 Oktober 2020   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Arman

Angin silirlah kata-katamu
karang tangguhlah nyawamu

Mentari hangatlah pelukanmu
senja merahlah matamu

Rembulan temaramlah wajahmu
hujan deraslah cintamu

Kepadaku saja, manisku

Arman Syarif, Jeneponto | 11 | 01 | 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline