Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Puisi | Senandung Pagi

Diperbarui: 19 Oktober 2019   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi : pixabay.com

Ketika masih ingin mendekap
sisa embun di pucuk mawar
pagi telah dibangunkan matahari

Tak pernah berubah, selalu begitu
matahari setia menyapa lorong hati
agar tak terpukau pada keindahan sesaat

Tapi matahari pun akan hilang.
kembali terbenam ataukah menyadari kegilaan, bukan urusan matahari

Makassar | 19 Oktober 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline