Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Puisi | Setelah Proklamasi

Diperbarui: 18 Agustus 2019   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Kumparan.com

kulihat,
setelah manusia-manusia besar
berkabar tentang porak-pariknya
ikatan kesengsaraan,
orang-orang mulai saling injak
dan saling rebut jatah

kulihat,
setelah darah-darah pejuang berceceran, orang-orang masih sibuk
membangun sekat
tanpa sadar, darah biru darah jelata
sama-sama berjasa

di tempat lain,
si tuna sejarah, kaum latah
dan para komprador
tanpa rasa malu
terus mengatasnamakan negeri
untuk menjarah

sementara,
mereka yang setia di jejak proklamator, timbul tenggelam dan kadang tersisih
di arus sejarah
ya, setelah proklamasi
kita menata diri
tapi ramai orang masih merusak:
merusak jiwa proklamasi

(catatan langit, 18 agustus 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline