Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Puisi | Manusia Merdeka

Diperbarui: 16 Agustus 2019   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Hidayatullah.com

badan kekar bugar
dibalut jiwa ringkih
sedang garang memalang.
sambil menggembungkan dada
ia ledakkan tawa

sepatunya mengkilap
siap menerkam
demi memagari kehendak tuannya.
sesekali ia pun melipat tangan
lalu membungkuk menatap tuannya

kupikir kau manusia merdeka
punya keberanian
mengapa memasung kebebasan
menyerahkan tangan leher diikat
mengapa memilih jadi biasa
yang terlalu takut akan masa depan

tak ada belenggu yang kau bawa
mengapa takut meniti hari
kamu lahir merdeka
jangan membudak
mengabdilah kepada kehidupan
dengan jiwa yang merdeka

(catatan langit, 16 agustus 2019)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline