Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Puisi | Nyanyian Pagi di Bulan Agustus

Diperbarui: 16 Agustus 2019   07:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tanah-tanah telah dibebaskan
udara-udara kotor mengandung racun
telah dibersihkan
lalat-lalat nakal yang tuna moral
dari hutan belantara paling menyeramkan
telah diusir

tapi mengapa masih ada
sisa-sisa kawat berduri
membentang di lengkung langit
orang-orang sudah teriak merdeka
mengapa masih ada tetua
yang mencekik leher anak cucunya

mengapa masih ada pemangku
yang menanam luka lupa
dan tak jenuh mengarsir sketsa buram
untuk masa depan
tak cukupkah ratapan dan lumuran darah
para pejuang?

(catatan langit, 16 agustus 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline