Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Puisi | Perihal Cinta Buta

Diperbarui: 9 Agustus 2019   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau bilang cinta itu buta, membuat mata lahir dan mata hati tak bisa melihat sisi terburuk yang bersembunyi di balik rangkaian kata dan raut wajah

Kau katakan cinta itu buta, melenakan setiap orang karena memberi curahan rasa tanpa pernah menanyakan jejak masa lalu

He...he...he...kuberitahu beberapa hal, tak ada cinta buta. cinta memiliki penglihatan sendiri yang menuntun pencinta ke jalan pengorbanan

Tak peduli lembaran masa lalu kekasihnya. juga tak peduli dengan siapa ia merajut rasa. karena cinta hanya ingin memberi arti

Cinta bagai lentera dalam labirin gelap berliuk-liuk. di mana pencinta hanya ingin melihat kekasihnya dinaungi sinar terang menuju bahagia

Kau katakan cinta itu buta, karena sekalipun kau tak pernah melihat dengan mata yang penuh cinta. tapi sudahlah, mata hati yang buta cinta, sedikitpun tak bisa melihat cinta

Kutegaskan, cinta itu tidak buta. juga tak ada cinta buta, yang ada buta cinta...

(catatan langit, 9 agustus 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline