Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Puisi | Mengundang Murka Alam

Diperbarui: 8 Agustus 2019   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sekelompok orang-orang pagi belum beranjak dari mimpi kelamnya, yang olehnya dianggap mimpi gemilang

kukabarkan ulah mereka. pagi ini mereka kembali mengundang murka matahari untuk memanggang tubuh-tubuh lugu yang lalu lalang menata masa depan

mengundang udara menjadi panas dan debu-debu bebas berseliweran di musim kemarau. hingga tanpa sadar mereka pun mempersiapkan malapetaka untuk saudara-saudaranya: banjir

bagaimana tidak, sejak minggu lalu suara-suara gergaji mesin tak henti menderu. telah dikendalikan sekelompok manusia untuk membabat habis pohon-pohon rindang di sepanjang jalan

(catatan langit, 8 agustus 2019)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline