Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Puisi | Di Antara Kopi dan Senja

Diperbarui: 26 Juli 2019   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Pixabay.com

kopi dan senja sama-sama hebatnya: sanggup jadi teman setia dalam menjumputi sepi di relung hati, lalu menguarkan udara-udara kerinduan yang diterlantarkan

aku tak ingin mengulasnya lebih jauh lagi karena kopi dan senja terlalu tangguh memantik lahirnya ribuan syair. gubahan syair ini hanya merinci sekelumit warna kehidupan yang tengah berlangsung di antara kopi dan senja

kukabarkan. di antara kopi dan senja, bulir-bulir peluh sedang berlomba menghidu aroma wangi tanah, kemudian mengucurinya. karena di sana setumpuk benih harapan dapat tumbuh dan berkecambah

di antara kopi dan senja, berjuta-juta pasang kaki lusuh dan terantuk batu sedang menapaki jalan terjal berliku, demi mencari serpihan kebahagiaan. di antara kopi dan senja, hanya sebentar waktu sela berleha-leha bagi mereka yang sedang menata perikehidupan

adakah kau tahu? aku termasuk di antara kopi dan senja itu

(catatan langit, 26 juli 2019)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline