Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Jalan Buntu

Diperbarui: 18 Juli 2019   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jalan buntu, tak bisa lewat, tapi derap langkah tak mau henti. hendak ke mana jika semua jalan yang kususuri menjadi buntu

haruskah aku diam saja mematung? membiarkan waktu mencicipi kesalku. menanti lalat nakal merubungi

coba katakan apa yang harus kulakukan. karena di sekelilingku tembok besar merintang. setinggi empat meter kokoh mengadang

haruskah aku robohkan tembok besar itu? bila kuruntuhkan, apakah aku akan dikenang sebagai sosok yang meretas jalan baru ataukah dicap perusak?

(Catatan langit, 2019)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline