wajah rembulan berubah muram. ia sudah menyerah menyaksikan tingkah awan
hawa dingin tak mau sia-siakan, dengan pelan ia merayap selimuti mayapada membawa bulir-bulir embun
suara bising pun perlahan menghilang. di jalan tersisa jasad menggigil berpamitan. sedang di dalam rumah hanya dengkuran bersahutan
saatnya menggulung kata-kata. untuk apalagi bertahan. tiada siapa-siapa lagi. esok masih ada waktu melanjutkan perjalanan kata-kata
(catatan langit, 18 juni 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H