Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Di Balik Gerimis

Diperbarui: 11 Juni 2019   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: pxhere.com

gerimis hujan subuh ini bagai berdenting di atap rumah. bangunkan kesadaran yang lama pulas.

kutahu ini bulir-bulir air hujan dari langit, gerakannya lambat, tak seperti hujan deras, berlomba mencium dan menjamah wajah bumi.

tapi perlahan rinai hujan tetap membasahi bumi. saat butirannya lama jatuh, ia menyusup ke bagian terdalam ceruk bumi.

bagiku, gerimis hujan selalu menyiratkan kepastian untuk memberi didasari kelembutan hati. adakah yang lebih indah dari kedua itu?

(catatan langit, 11 juni 2019)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline