Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Puisi | Kafilah Cinta

Diperbarui: 17 Mei 2019   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

seberanglosari.wordpress.com

Kafilah cinta tak pernah letih melintasi padang pasir.
Rasa haus akan cinta menjadi penuntun arah kaki menyusuri luasnya
jalan membentang yang disiram panas terik dan hujan debu.

Di dada mereka tak ada rasa takut kepada perampok cinta yang akan mengadang,
tak merasa galau dan gamang akan segala rintangan dalam perjalanan.

Tiap kali bertemu oase tak membuatnya terlena.
Pun badai pasir tak akan menyurutkan tekadnya menapak,
lantaran cinta dalam tungku jiwanya bergolak hebat.

Bukankah jika seorang hamba telah jatuh cinta,
semua ujian yang mengiring dalam perjalanan adalah jembatan untuk menggapai cinta-Nya.

Sedikitpun tak ada bulir-bulir kesenduan dan putus asa menghampiri,
karena Ia selalu menyambut dan meringankan jalan para pencinta-Nya.

(Catatan langit, 16 Mei 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline