Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Puisi | Belum Redup

Diperbarui: 14 April 2019   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cahaya temaram tak selamanya bertahta. Kegelapan malam tak selalu menyelimuti. Seumpama badai, amuknya akan berlalu.

Gelombang pasang air laut pun pasti surut. Hujan deras akan reda dan langit pun tak selalu buram.

Yakinlah kawan, aku belum redup. Mataku masih bersinar terang membaca lembaran masa lalu yang angkuh memenjarakan manusia.

Mimpi-mimpi yang pernah ada, masih bersemayam rapi di alam benak. Tentang terma keadilan dan kemanusiaan.

Yang pernah kita nyalakan dalam keheningan malam, masih menerangi langkahku di labirin kehidupan ini.

(Catatan langit)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline