Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Tembok (2)

Diperbarui: 26 Maret 2019   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mata ke kiri berjumpa tembok
Mata ke kanan berjumpa tembok
Di mana-mana berdiri tembok
Pemandangan elok dihadang tembok

Hadirmu pun membuat jarak
Ingin menyapa saudara terhalang tembok
Tali silaturahmi pun jadi pendek
Membuat hubungan jadi tak baik

Terasa dada ini sudah sesak
Jiwa ini seperti ingin mengamuk
Udara pun tak lagi sejuk
Ditutupi kemegahan tembok

Jika hadirmu hanya merusak
Kau layak untuk ambruk

(Catatan langit, 26/03/19)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline