Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Puisi | Musim Orang Baik

Diperbarui: 23 Februari 2019   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: elizato.com

Ini musim disesaki orang baik. Menawarkan banyak kebaikan berwujud mimpi; masa depan. Tapi kami tak butuh kebaikan dalam rupa mimpi. Mata dan telinga kami sudah kenyang dengan mimpi. Kenyataanlah yang kami butuhkan.

Ini musim banjir orang baik. Berlomba-lomba menawarkan kebaikan, bagai festival akbar menyuapi balita yang lapar. Kita menyambut baik karena agama memerintahkan. Tapi kami tak butuh musim yang seperti ini, karena akan berlalu seperti kedipan mata.

Kami mulai kehilangan kepercayaan. Dari mana datangnya orang-orang baik ini. Dari hutan ? Dari dalam gua? Dari gunung ? Mata kami tak mengenalnya. Dan kepercayaan ini pun semakin tergerus. Yang kami percaya hanyalah sang mentari yang setiap hari selalu setia menyirami cahaya kebaikan; ia tidak datang secara tiba-tiba, tidak musiman.

(Catatan langit, 23 Februari 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline