Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Membunuh Sepi

Diperbarui: 15 Februari 2019   07:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: www.foap.com

Sepi selimuti langit pagi
mengusir deru angin
yang semalam berpesta
Ia merayap di tanah basah
Mencumbui tubuh embun
Memeluk rindang pepohonan
Meski mentari menyapu gelap
Sepi belum mau pergi

Sepi itu alamiah
Datang dicelah waktu
Tanamkan kuasa
Jadilah sepi di laut;
dari riak ombak
dari gemuruh ombak
Jadilah sepi di hutan rimba
dari raungan dan kicauan

Tapi sepi jiwa tak alamiah...
Dan pagi ini aku terkekeh-kekeh
Karena membunuh sepi
Bukan sepi membunuh
Melalui puisi aku tikam
Sepilah langit, sepilah laut, sepilah hutan,
Tapi tak kubiarkan kau selimuti jiwa
Merampas syairku

(Catatan langit, 15 Februari 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline