Lihat ke Halaman Asli

Arman Syarif

Pencinta kopi dan sunyi

Terkurung

Diperbarui: 30 Januari 2019   07:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: wakilrakyatku.com

Kembali sosokmu
mengurungku dalam ruang hampa
Merantai wujudku dengan ikatan kuat
Pada setiap tarikan nafas
Kucoba meretas jalan baru
Tapi tak kutemukan celah

Aku meronta-ronta dalam benak
Hendak melepas semua hegemonimu
Memberaki otakku
ketika belum bisa mengunyah berbagai logika dan terma asing

Suara makin memekik
namun menuai abai...
Meski lama membatin
Tak kutemukan antitesis
untuk meruntuhkan tesismu
Yang lama menduduki alam pikiran

Ya sudah aku kalah lagi
Esok lusa ku janji
Akan ku geledah bagian lain segi empat buntu ini
Menyusun pikiran lama yang berserak
Mengelaborasi gagasan Timur dan Barat
Lalu kembali berdiri menantang
Untuk bebaskan diri dari cengkeraman
Agar hidup tak seperti burung beo
terkurung dalam sangkar
Tahu melantunkan kata, tapi tak paham makna

(Catatan langit)
Makassar, 30 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline