Lihat ke Halaman Asli

Arman Maulana

Mahasiswa Untag Surabaya

Mahasiswa Untag Surabaya Membantu UMKM dalan Produksi dan Digital Marketing

Diperbarui: 1 Juli 2022   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Made in Made

Pada zaman yang semakin maju ini segala hal yang dilakukan manusia semuanya dapat dilakukan dengan cara yang mudah, hanya cukup dilakukan lewat media sosial saja. Dengan sekali "klik", kita dapat mendapatkan segala informasi yang kita inginkan, entah itu tentang musik, politik, hingga resep makanan.

Begitu juga dengan pemasaran, inti dari segala jenis pemasaran ialah membagikan informasi pada orang lain tentang produk ataupun jasa yang kita tawarkan dan dengan dunia internet yang semakin maju ini, sangat memungkinkan mendapat pelanggan dari mesia sosial ataupun toko online.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang telah dikenal di kalangan mahasiswa hingga masyarakat luas. Sebagai wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, KKN menjadi salah satu syarat wajib yang harus mahasiswa lakukan. 

Di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya. Dengan bertemakan "Kebangkitan Ekonomi Kerakyatan di Era Endemi" ini mahasiswa masih melaksanakan Kuliah Kerja Nyata secara mandiri karena mencegah kenaikan jumlah kasus Covid-19.

Berfoto bersama mitra

Mahasiswa Program Jurusan Administrasi Bisnis Untag Surabaya M Arman maulana Rahman dibawah bimbingan Dra. Noorshanti Sumarah, M.Ikom, selaku dosen pembimbing lapangan. Melalui kegiatan KKN, ia berkerjasama dengan UMKM Made in Made Clothing yang berlokasi di Jalan Kombes Pol Moh. Duryat, Jetis, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Made in Made adalah sebuah UMKM yang bergerak dalam bidang pembuatan kaos dan sablon. Usaha ini didirikan pada tahun 2020 oleh dua orang pemuda yaitu Moch. Syaifur Rizal dan Mahasyin Adi Pramono. Mereka mendirikan Made in Made diawali oleh kegiatan kuliah yang dilaksanakan online karena pandemi, dan akhirnya iseng mencoba untuk membuka bisnis clothing.

Namun, seiring berjalannya waktu Made in Made berjalan dengan cukup pesat dan pada tahun 2021 sudah berhasil menyewa lapak atau toko untuk berjualan. Meskipun kemajuannya cepat, tapi mereka masih belum menerapkan Digital marketing sehingga pasar yang mereka jangkau hanya sebatas kota Lamongan saja. Dan kekurangan lainnya adalah pada produksinya yang masih menggunakan alat alat yang tradisional. Maka dari itu Arman sebagai mahasiswa sekaligus mitra dari Made in Made merasa tertantang untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu KKN untuk memajukan UMKM ini.

Foto sebelum membeli alat press

Foto setelah membeli alat press

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline