Indonesia memilik kelompok tani yang bermacam macam dari kelompok tani sayur sayuran, buah buahan, maupun kelompok tani dari sektor pangan. Dengan adanya kelompok tani ini dapat memberikan informasi dari teknik budidaya, cara penanamanya, dan berbagai macam tentang dunia peetanian. Untuk itu kelompok tani dibentuk dapat membantu perekonomian lebih maju dibidang pertanian Indonesia, mengingat bahwa Indonesia masih berada jauh perekonomian pertaniannya dibandingkan Negara lain.
Dengan adanya kelompok tani ini akan terbentuknya dinamika kelopok tani modern. Dengan meningkatnya dinamika kelompok tani ini dapat membantu mensejahterakan para petani dan mendorong sesama para petani untuk memproduksi bebagai macam pertanian. Beberapa kelompok tani pasti memiliki masalah masalah yang dihadapi dalam teknik budiday, pengendalian hama, pemupukan,dan pengairan. Untuk itulah para petani dibentuk menjadi kelmpok tani sebagai jawaban permasalahan permasalhan yang petani hadapi.
Seperti yang diketahui dengan adanya kelompok tani ini masing-masing memiliki tujuan dan harapan yang sama. Rata- rata para petani pasti mengeluhkan tentang pemupukan terhadapa tanaman agar terciptanya suatu kualitas hasil produksi itu sendiri. Mungkin para petani belum tahu atau sudah tahu bahwa berbagai macam cara untuk pemberlakuan pupuk untuk dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Salah satunya dengan menambahkan bumbu penyedap rasa yang bermerk Ajinomoto.
Ajinomoto sendiri memiliki MSG atau Monosodium Glutamat. Banyak juga para petani menganggap bahwa Ajinomoto ini berbahaya padahal kandungan yang terdapat di bumbu ini sangat banyak seperti terdiri dari kandungan senyawa C, H, O, N, dan Na. kelima unsur senyawa yang terkandung dalam MSG ajinomoto ini merupakan lima unsur senyawa yang diperlukan dalam perkembangan tanaman. Kelima unsur tersebut, terutama unsur N memiliki manfaat yang baik untuk merangsang pertumbuhan bagian tanaman, seperti cabang, dan daun.
Cara penggunaannya sangan mudah kita hanya memberikan nya 1 minggu HST (Hari Sebelum Tanam) dengan dosis 1 gram per liter dengan interval waktu 3 -- 5 hari sekali. Bisa juga hanya menaburkaannya langsung ke pupuk secara bertahap bisa ditingkatkan baik frekuensi waktu ataupun dosisnya sesuai dengan umur tanaman. Dengan adanya inovasi ini dapat mempermudah para kelompok tani dan menghemat biaya para petani untuk menghasilkan produk-produk pertanian unggul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H