Lihat ke Halaman Asli

Herdian Armandhani

Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Satukan Komunitas Anak Muda di Bali, Community Day 2018 Sukses Digelar

Diperbarui: 9 April 2018   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(SUMBER FOTO : DOKUMENTASI PRIBADI)

Denpasar (Bali) -  Kegiatan Community Day  untuk keempat kalinya kembali digelar pada hari Minggu (8/4) 2018 berlokasi di Lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi Renon (Lapangan Sebelah Timur) dari pukul 06.00 s/d 11.00 wita. 

Badan Eksekutif Mahasiwa Pemerintahan Mahasiswa (BEM-PM) Universitas Udayana mengundang empat puluh dua komunitas anak muda di Bali yang dikeoompokkan menjadi tujuh divisi diantaranya divisi Health, Art, Youth Movement, Techno, Environment, dan Education.

Komunitas-Komunitas yang berpartisiapasi dalam kegiatan Community Day 2018 diantaranya  Sadar Sehat, Kisara, Gold Monk, Bali Soul Society, Kamera Indonesia Regional Bali, Komunitas Teratai, Rotaract Club, Ketimbang Ngemis Bali, Bali Caring Community, Young On top, Parkour Bali, Rubuks Bali, Suku Analog, Cosplay Bali, One Piece Dewata, BSMC, Bali Inline Skate,What Bali, Porgasi Bali, Marvel Fans Community, Bali Blogger Community, Robotika Bali, Gamdev Bali, Bali Vid Gram, Cilota Bali, Simalu, Marine Debris, Marine Buddies, Earth Hour Bali, Bring Your Tumbler, Emas Hitam Indonesia, Bali Baca Buku, Kakak Asuh Bali, LCF, Relawan Bimbel Gratis, I Stock, Bali Mendongeng, Sanggar Anak Tangguh, Udayana Mengajar, Gerakan Perpustakaan Anak Nusantara (GPAN) Bali. Dan 1000 Guru Bali.

Seluruh Komunitas yang mengisi kegiatan Communtiy Day 2018 diberikan stand yang berfunsgi untuk memporomosikan kegiatan apa saja yang mereka lakukan. 

Beberapa komunitas juga ada yang merekrut para relawan baru untuk bergabung dengan komunitas tersebut ke pengunjung yang berkunjung ke stand. Stand-stand Komunitas banyak dikunjung oleh masyarakat karena juga bertepatan dengan momen car free day yang diadakan pemerintah Kota Denpasar setiap minggunya.

Tiga orang perwakilan dari masing-masing komunitas saat pembukaan Communtiy Day 2018 juga mengikuti prosesi pawai mengelilingi Lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi Renon sambil diiringi musik dari Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM) Marching Band Universitas Udayana. Pawai ini sukses mencuri perhatian masyarakat yang sedang berolahraga disekitaran Lapangan. Komunitas yang hadir juga diberikan kesempatan oleh penyelenggara maju keatas panggung selama tiga menit untuk mengenalkan visi, misi dan kegiatan Komunitas diatas panggung yang telah disediakan.

(SUMBER FOTO : DOKUMENTASI PRIBADI)

(SUMBER FOTO : DOKUMENTASI PRIBADI)

Antoneilla Dewi Anjarsari dari Komunitas One Piece Dewata Bali memiliki cara yang begitu unik agar stand Komunitasnya ramai dikunjungi. Ia bersama para anggota Komunitas One Piece Dewata lainnya membuat foto booth Bounty Karakter cerita manga jepang One Piece. Ia juga mengajak pengunjung berkreatifitas dengan membuat paper craft dari bahan kertas kokuri.

"Bila tahun lalu Komunitas Piece Dewata membuat papecraft dari bahan kertas dove, untuk tahun ini kami memngajak pengunjung membuat papercraft dari kertas kokuri yang cara dan tekhnik pembuatannya tidak sekedar memotong dan melipat. Paper Craft Karakter One Piece dari kertas kokuri menjadi obyek untuk dibuat" tutur gadis yang akrab disapa Anele ini.

(SUMBER FOTO : DOKUMENTASI PRIBADI)

(SUMBER FOTO : DOKUMENTASI PRIBADI)

Di stand lainnya, Komunitas Ketimbang Ngemis Bali membuka donasi untuk para pejuang kehidupan yakni para lansia yang teteap bekerja secara halal untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Para anggota Ketimbang Ngemis Bali menggunakan pakaian Superhero Batman dan Nenek Sihir saat kegiatan Community Day 2018. Muhammad Imran Syaban selaku anggota juga mengundang pengunjung dan perwakilan komunitas lain untuk lomba makan krupuk untuk meramaikan acara.

"Menggunakan kostum Superhero Batman dan Nenek Sihir menambah minat pengunjung unuk berdonasi. Lomba makan krupuk pun tak kalah seru karena setiap komunitas mengirimkan perwakilannya untuk berkompetisi yang menyenagkan di stand kami" ungkapnya.

(SUMBER FOTO : DOKUMENTASI PRIBADI)

(SUMBER FOTO : DOKUMENTASI PRIBADI)

Bagi pengunjung yang hobi membawa buku juga bisa mampir ke stand Komunitas Gerakan Perpustakaan Anak Nusantara (GPAN) Regional Bali. Devi Syafitri selaku Koordiantor GPAN Pusat bersama para anggota GPAN Bali membuka Perpustakaan Kaget. Disini juga menyediakan pojok mewarnai bagi anak-anak yang hobi menggambar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline