Lihat ke Halaman Asli

Herdian Armandhani

Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Serunya Belajar ''Public Speaking'' di Kelas Akber Bali 69

Diperbarui: 18 Desember 2017   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi

20171217-182225-5a37bf945e137352ca437da2.jpg

dokumentasi pribadi

Denpasar (Bali) -- Berbicara merupakan hal alamiah yang dimiliki oleh setiap orang, Bentuk komunikasi dalam kehidupan kita sangatlah beragama. Walaupun berkomunikasi adalah yang natural bagi kita. Keahlian (skill) berbicara juga harus tetap diasah. Apalagi di era milenial saat ini kemampuan berbicara di depan umum (public speaking) mutlak dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. 

Semua hal menyangkut public speaking dibahas secara tuntas dan informatif di kelas akademi berbagi (akber) Bali kelas 69 pada hari Minggu (17/12) 2017. Kelas Akademi Berbagi kali ini diadakan di Night Market and Co working di Jalan Pura Demak Gang Marboro V Denpasar.

Diikuti oleh berbagai peserta dariprofesi yang berbeda pula, Kelas Akademi Berbagi ke 69 ini mengundang Ni Nyoman Dewi Pascarani, S S M.si. Dewi Pascarani merupakan Akademisi  dari Universitas Udayana. Sehari-hari Dewi Pascarani merupakan Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. 

Pengalaman menjadi penyiar radio, mc,moderator dan pembicara di seminar-seminar ilmiah membuat dosen yang pernah menajabat sebagai Pembantu Dekan II FISIP UNUD ini memiliki segudang ilmu yang akan dijelaskan di kelas akber di akhir tahun 2017.

Dewi Pascarani mengungkap bahwa tujuan dari public speaking sebenarnya adalah menyampaikan sebuah informasi kepada audience agar audience dapat terpegaruh dan bisa paham apa yang pembicara sampaikan. Banyak pembicara gagal dalam public speaking rata-rata kurangnya teknik dalam menyampaikan sebuah pesan dan kurangnya penguasaan materi.

"Menjadi pembicara yang baik caranya adalah dengan meningkatkan pengetahuan, menambah pengalaman menjadi pembicara,  hadapi gejala  general adaption syndrome, memancing respo dan bisa menguasai audience" tuturnya.

Menjadi seorang public speaker harus mengetahui dengan siapa audience yang akan dihadapi. Struktur dan intonasi kata yang akan disampaikan harus sesuai dengan tingkat usia, jenjang pendidikan. Hindari penggunaan bahasa daerah bagi audience yang kurang terlalu paham dengan bahasa daerah yang pembicara sampaikan.

"Menjadi seorang pembicara  jangan menghapal seperti orang berpidato, pilih kata-kata yang pendek tetapi bisa menjelaskan banyak hal" ungkapnya.

Dewi Pascarani juga menambahkan untuk mejadi pembicara jangalah minder dan malu saat berbicara di depan umum. Ia juga mengajak para peserta kelas Akber 69 untuk satu persatu menjadi public speaker dengan mengenalkan diri masing-masing serta alasan mengapa harus berteman dengan masing-masing peserta.

Akademi Berbagi meupakan Komunitas Pendidikan yang minimal setiap sebulan sekali mengadakan kelas belajar gratis untuk masyarakat. Para pemateri berasal dari kalangan professional dengan latar belakang keilmuan yang beragam, Di akhir kelas para peserta diajak berfoto bersama seraya mengucapkan jargon khas Akademi Berbagi

"Akademi Berbagi, Berbagi Bikin Happy".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline