(sumber foto : dok.pri)
Denpasar (Bali) -- Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada hari Jumat (1/9) 2017 dimanfaatkan dengan baik oleh Komunitas Ketimbang Ngemis Bali (KNB) untuk berbagi dengan sesama. Di momen Idul Adha , Komunitas Ketimbang Ngemis Bali melakukan pembagian ketupat dan gule Kambing untuk kaum dhuafa yang tinggal di seputaran Kota Denpasar. Koordinator pembagian paket Nasi Ketupat dan Gule Kambing, Muhammad Imran Syaban mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian komunitas Ketimbang Ngemis Bali kepada para pejuang kehidupan yang masih bekerja di usia senja mereka tanpa meminta-minta
" Fokus kegiatan komunitas kami adalah menyantuni para pejuang kehidupan yakni para kakek-nenek yang tetap bekerja dan enggan untuk mengemis untuk memenuhi kehdiupan mereka" jelasnya.
Dipilihnya momen hari Raya Idul Adha, lanjut Imran karena banyak kaum dhuafa yang jarang bahkan hampir dikatakan tidak pernah mengkonsumsi daging untuk makan sehari-hari.
"Momen Idul Adha sangat tepat untuk membagikan daging kurban yang telah kami sajikan dalam bentuk gule, sehingga para kaum dhuafa yang kami santuni tidak perlu repot memasaknya dan bisa langsung mengkonsumi bersama keluarga mereka" ungkapnya.
Kunjungan pertama pembagian hidangan ketupat dan gule kambing, tim komunitas ketimbang ngemis Bali menuju ke sebuah rumah petak berukuran 3x6 meter di Jalan Wibisana Barat. Komunitas Ketimbang Ngemis Bali berkunjung ke kediaman Kakek Nanda Iskandar asal Umbul Harjo , Yogyakarta. Kakek Nanda Iskandar begitu terharu diberikan hidangan Idul Adha oleh komunitas KNB. Kakek Nanda Iskandar merasa sangat bersyukur diperhatikan oleh Komunitas KNB.
"Terimakasih kepada adik-adik dari KNB yang memperhatikan saya, semoga kebaikan adek-adek dibalas pahala oleh Allah SWT" tutur pria berusia yang tahun ini genap berusia 65 tahun ini.
Perjalan TIM KNB selanjutnya ke daerah Cokroaminoto Gang Angsa. Di Lingkungan perumahan semi permanen ini, tim KNB berjumpa dengan Bapak Yanto dan istrinya. Pak Yanto merupakan pengamen keliling. Ia bersama istrinya yang menderita penyakit glukoma setiap malam mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari satu warung ke warung lainnya. Saat ditemui Pak Yanto merasa terharu atas perhatian dan kebaikan komunitas KNB.
"Terimakasih ya adik-adik, semoga dialncarkan rezekinya" katanya.
Sebelum blusukan ke sosok berikutnya, TIM KNB menghampiri pemulung, buruh angkut barang bekas, dan penjual kaki lima untuk membagikan paket ketupat dan gule kambing.
Perjalanan menemui sosok berikutnya, Tim KNB menemui Mbah Sumiati atau akrab disapa Mbah Tukik. Mbak Tukik berprofesi sebagai penjual kue dan menugmpulkan buah bekas di Pasa Cargo, Kawasan Dalung. Meski sudah berusia 70 tahun , Mbak Tukik dengan ikhlas membiayai 2 cucunya yang masih sekolah dan mencukupi kebutuhansehari-harinya dengan bekerja halal.