Lihat ke Halaman Asli

Herdian Armandhani

Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Tingkatkan Wawasan Keislaman, KAMMI Singaraja Adakan Dapur Peradaban Muslim

Diperbarui: 17 Maret 2017   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

dokpri

Singaraja (Bali) – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Singaraja mengadakan kegiatan Dapur Peradaban Muslim yang diselenggarakan pada Rabu (15/3) 2017 di Masjid Nurul Iman Pemaron,Singaraja, Kabupaten Buleleng. Kegiatan Dapur Peradaban Muslim merupakan kajian tematik yang diadakan setiap dua minggu sekali. 

Tema pekan ini yang diangkat oleh KAMMI Komisariat Singaraja adalah Perang Pemikiran. Tema perang pemikiran diangkat untuk memberikan pemahaman pemuda dan mahasiswa muslim bahwa saat ini sebuah perang saat ini tidak lagi dengan senjata saja,namun perang bisa terjadi dengan merubah pola pikir masyarakat islam dalam memandang sesuatu yang tujuannya adalah merubah kepribadian/akhlak untuk keluar dari akidah islam melalui 3 F yaitu Food ( Makanan), Fun(Kesenangan), dan Fashion ( Pakaian).

Pekan ini kegiatan Dapur Peradaban Muslim mendaulat Ustadz  Ir Gunawan Budiraharjo sebagai pemateri.Kegiatan ini dimulai dari pukul 15.30 wita hingga jelang kumandang Shalat Magrib.Kegiatan Dapur Peradaban Muslim tidak hanya untuk kader KAMMI Singraja , namun untuk mahasiswa dan pemuda muslim yang berdomisili di Kota Singaraja. Lokasi kegatan Dapur Peradaban Muslim juga selalu berpindah-pindah dari masjid ke masjid

Ketua KAMMI Komisariat Singaraja yaituArif Munandar mnegatakan bahwa  melalui kajian pekan ini Mahasiswa dan pemuda muslim dapat mengerti dan memahami bahwa mereka harus waspada dengan ghozwul fikri (perang pemikiran). Cara mencegah perang pemikiran adalah dengan mengamalkan syariat islam berdasar pada Al-Quran dan Sunnah, menambah wawasan keislaman, memakmurkan masjid, dan saling mengingatkan  kepada saudara seiman bahwa jangan sesama muslim untuk taffaruq (berpecah belah) namun menjaga  ukhwah (taliqul qulub) kedekatan hati.

“Semoga dengan adanya kajian Dapur Peradaban Muslim pekan ini mahasiswa dan pemuda muslim dapat waspada dengan ghozwul fikri dengan mengamalkan syariat islam berdasarkan Al Quran dan Sunnah, menambahwawasan keislaman, memakmurkan masjid dan saling mengingatkan antar saudara muslim untuk tidak berpecah belah ” ungkapnya

Arif juga berharap melalui  kajian Dapur Peradaban Muslim bisa memfasilitasi mahasiwa dan pemuda islam untuk menambah wawasan keislaman sehingga semangat  dalam menjalankan ajaran Islam.

“Saya berharap kajian DPM bisa memfasilitasi mahasiswa dan pemuda islam untuk menambah wawasan keislaman sehingga semangat dalam menjalankan ajaran islam” tutupnya.

(ALL Foto : Dok.KAMMI Singaraja)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline