Lihat ke Halaman Asli

Herdian Armandhani

Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Demi Cinta, Kulukai Diriku Sayang

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencurahkan rasa cinta kita kepada kekasih kita merupakan hal yang sangat wajar dan dianggap sangat perlu untuk membuktikan bahwa kita sangat peduli terhadap pasangan kita. Mencurahkan rasa cinta bisa dengan mengirimkan kata-kata cinta dengan mengirimkan sms, telepon setiap hari ke pasangan untuk mengatakan bahwa aku sayang kamu sebagai kekasihku, memberikan bingkisan bunga, mengajak makan malam ke sebuah restaurant yang bernuansa romantis,bertamasya berdua ke senuah ruang rekreasi publik, mengantar jemput pasangan ke sekolah atau kampus, selalu ada disaat pasangan kita butuh seorang untuk diajak curhat, belajar bersama, dan masih banyak lagi wujud rasa cinta kita terhadap pasangan yang dapat dilakukan.

Beberapa waktu yang lalu seorang teman penulis bercerita bahwa cara ia mengungkapkan rasa cintanya terhadap pacarnya dahulu (kini sudah mantan alias putus) adalah dengan menyilet punggung dan pergelangan tangannya dengan tulisan inisial pacarnya. Mendengar cerita teman penulis ini rasanya seperti sedang menyaksikan adegan uji kekebalan atraksi debus. Menurut penuturan teman penulis ini, waktu itu dirinya masih tergolong remaja labil dan dengan menggres pergelangan tangan dan punggung tubuhnya pacarnya akan selalu ada didekat hatinya. Agak sedikit nyeleneh dan menyakiti diri sendiri bila cara tersebut diterapkan. Balik lagi ke masalah pengungkapan rasa sayang kepasangan. Ada baiknya mengungkapkan rasa cinta dan sayang kepada pasangan sejatinya haruslah dilakukan dengan sesuatu yang positif. Coba kita cerna dengan logika, seumpama kita putus dengan pacar kita dan melakukan hal seperti yang dilakuakn teman penulis ini yang rugi adalah diri kita sendiri.

Syukur-syukur teman penulis yang melakukan hal tersebut tidak sampai masuk kerumah sakit bahkan berujung hilangnya nyawanya. Cerita yang penulis tuliskan di forum ini dapat dijadikan pelajaran. Bila mengungkapkan rasa sayang kepacar atau kekasih janganlah berlebihan dan tidak ada manfaatnya.Bila membuktikan cinta terhadap pasangan lakukanlah dengan sesuatu yang bermanfaat. Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia dengan akal pikiran, sebelum melakukan hal-hal yang bodoh, pikirkanlah efek jangka panjangnya. Teman penulis yang melakukan silet ketubuhnya sampai detik ini tubuhnya masih terdapat bekas luka walau sudah mengecil. Cinta nggak harus buta. Sepakat?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline