Menarik perhatian masyarakat untuk dipilih saat pemilu legislatif 2014 haruslah dengan cara-cara yang kreatif dan juga edukatif sehingga masyarakat yang nantinya memiliki hak suara saat pemilu legislatif pada tanggal 9 Februari 2014 akan merasa mantap dan yakin bahwa pilihannya akan calon legislatif yang diusung dari suatu partai merupakan sosok yang amanah dan dapat menyambung aspirasi rakyat ketika duduk di kursi dewan. Saat sedang berkendara dijalanan penulis menemukan sebuah spanduk dari salah satu calon legislatif yang menurut pendapat penulis calon legislatif ini mencitrakan bahwa dirinya yang paling benar diantara calon legislatif lain dan partainya paling bersih. Calon legislatif tersebut di sebuah spanduk yang menjadi alat peraga kampanyenya tidak memasang foto dirinya. Di spanduk tersebut dikatakan bahwa pemilu legislatif tidak dengan uang. Di spanduk calon legislatif tersebut juga dituliskan contact person dirinya (nomer handphone) entah apa fungsinya. Mungkin fungsinya bila memerlukan masyarakat yang memerlukan bantuan seperti calon legislatif tersebut bisa menghubungi dirinya.
Aneh membaca jika pemilu legislatif tidak menggunakan uang sepeser pun. Lalu, apakah pembuatan ratusan baliho caleg dan alat peraga kampanye lainnyatidak menggunakan uang?Coba dibayangkan apakah perusahaan percetakan untuk membuat baliho dan alat peraga kampanye tidak dibayar dengan uang? Tentu saja tidak. Semua harus menggunakan uang untuk membuat dan mempromosikan diri dengan alat peraga kampanye. Calon legislatif pun juga mesti turunke masyarakat untuk melakukan kampanye. Simpatisan tidak mungkin tidak diberikan dana sedkitnya untuk uang rokok, baju calon legislatif, maupun ikutan aksi dalam setiap kegiatan kampanye sang calon legislatif. Belum lagi harus memberikan bantuan ke masyarakat misalnya sembako gratis, cek kesehatan gratis, hiburan rakyat semisal pagelaran musik dangdutan, dan masih banyak lagi. Jadi kesimpulannya, tidak mungkin kampanye legislatif tidak menggunakan uang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H