Lihat ke Halaman Asli

Herdian Armandhani

Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

ML Dengan Pacar Boleh Asalkan Bertanggung Jawab

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Penulis pernah melakukan riset kecil-kecilan berupa wawancara terhadap anak ABG cowok yang telah memiliki pacar membahas tentang melakukan aktifitas seksual sebelum ada ikatan pernikahan. Ada yang menjawab tidak setuju karena melanggar norma agama, dosa besar dan termasuk dalam zina, dan takut jika pacarnya hamil. Ada juga yang menjawab setuju asalkan hanya dilakukan dengan satu pasangan saja. Menarik mendengar jawaban-jawaban yang dilontarkan para ABG cowok ini. Rata-rata yang menjawab tidak setuju merupakan individu yang benar-benar mentaati perintah agama yang dianutnya. Bukan berarti yang setuju itu tidak beragama. ABG cowok yang mengatakan pernah melakukan hubungan seksual dengan pasangannya ini juga mengaku jika mereka menjalankan aktifitas seksual yang sehat. Disini seperti yang mereka paparkan perilaku aktifitas seksual adalah menggunakan pengaman alami ataupun buatan agar pasangan mereka tidak sampai hamil ataupun bisa terkena penyakuit kelamin.

Pengaman alami yang remaja ABG cowok katakan ini adalah ketika melakukan aktifitas seksual dengan pasangan tidak sampai mengeluarkan cairan air mani di dinding rahim pasangannya. Sedangkan untuk pengaman buatan biasanya menggunakan kondom yang dibeli di apotek. Penggunaan kondom selain melindungi pasangan dari kehamilan yang tidak diinginkan dan berujung ke aborsi yang sangat dilarang juga menghindari penyakit yang bisa tertular.Misalnya pasangan ABG tersebut menderita keputihan sehingga bisa menularkan kuman penyakit. Satu lagi hal yang menjadi alasan penggunaan kondom ketimbang mengeluarkan air mani ketika melakukan aktifitas seksual adalah terhindar dari penyakit HIV/AIDS. Banyak faktor yang menyebabkan remaja kita sudah berani melakukan aktifitas seksual dengan pacaranya diantaranya hobi menonton film dewasa, hasutan teman mereka karena menganggap melakukan hubungan seksual sebelum menikah itu sangat lumrah dan juga lingkungan tempat mereka tinggal.

Tidak ada larangan yang mengatur jika melakukan hubungan dengan pasangan melanggar UU kecuali dilakukan dengan pemaksaan alias pemerkosaan. Tapi yang jelas melakukan hubungan seksual di usia remaja jelas mempercepat seorang remaja untuk dewasa sebelum waktunya, jika pacar mereka hamil masa depan tidak akan cemerlang dan masih banyak prestasi yang bisa diraih di masa muda. Masa muda tidak akan bisa diulang lagi. Jika seorang remaja hanya berfikir seks adalah segalanya itu tidak benar. Mereka hanya tergoda oleh syahwat mereka sendiri. Pendidikan agama dan orang tuamenjadi benteng seorang remaja untuk mengajarkan bahaya melakukan aktifitas seksual di usia yang seharusnya belum boleh dilakukan. Semoga kita bisa mendidik anak kita untuk tidakterjerumus melakukan aktifitas seksual sebelum waktunya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline