Berbicara Pulau Bali banyak yang bisa digali untuk diinformasikan ke semua masyarakat Indonesia. Mulai dari obyek wisata alam yang menakjubkan, tradisi adat istiadat yang masih sangat melekat pada masyarakatnya, konsep Tri Hita Karana (Hubungan dengan Tuhan, Manusia dan Lingkungan) yang tetap teguh dijaga,tarian tradisional Bali yang membuat decak kagum para wisatawan yang menyaksikan, masyarakat yang sangat ramah dan terbuka dengan siapa saja, sampai kuliner khas Bali yang aduhai untuk dicoba bagi yang sedang berkunjung ke Pulau Bali. Berbicara kuliner khas Bali banyak sekali olahan kuliner khas Bali yang tak bisa disebut satu persatu. Hanya beberapa kuliner saja yang sering diangkat ke permukaan seperti Ayam Betutu, Babi Guling, Lawar, Tum, dan Jukut Ares. Padahal masih banyak olahan kuliner khas Bali yang sayang untuk tidak mencobanya. Beberapa hotel di Pulau Bali banyak yang membuat menu kuliner Bali untuk ditawarkan kepada wisatawan, namun dengan kemasan yang modern dan porsi yang minimalis.
Sajian olahan kuliner Bali rata-rata berbahan pedas dan terdiri dari bumbu magenep ( lengkap : bahasa bali). Kali ini penulis akan memperkenalkan sajian olahan kuliner khas Bali yang patut untuk anda coba. Namanya adalah Sate Serapah, mungkin jarang terdengar oleh masyarakat awam, tapi bagi masyarakat Bali sendiri sate serapah sudah sangat dikenal dan menjadi bagian menu makan sehari-hari. Di dekat rumah penulis ada seorang dadong (nenek :bahasa bali) yang menjual kuliner khas bali yang sangat nikmat. Warungnya kecil dan tidak bernama. Olahan kuliner khas Bali lengkap dijual disini seperti lawar, tum, dan sate serapah. Penulis sendiri sangat menyukai sate serapah yang cukup nikmat dimakan bersama nasi hangat. Sate serapah yang penulis nikmati terbuat dari kulit sapi yang direbus kemudian diberi bumbu baliyang sangat pedas. Bentuknya agak mirip sepert sate padang namun lebih lebar.
[caption id="attachment_309842" align="aligncenter" width="300" caption="Satu porsi sate serapah (sumber : dok.pribadi)"][/caption]
Bumbu sate Serapah sendiri terdiri dari campuran terasi, bawang merah, bawang putih, merica hitam, merica putih, jahe (agar tidak amis),cabai, lengkuas, kunit, kemiri. Bumbu-bumbu ini disebut bumbu magenep karena merupakan bahan rempah-rempah. Harga yang dijual untuk menyantap satu tusuk dijual seribu rupiah saja. Karena sate serapah banyak mengandung lemak, tidak disarankan untuk penderita kolestrol tinggi. Sate serapah sangat cocok dinikmati disore hari. Dimakan tanpa nasi pun sudah sangat lezat dan gurih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H