Lihat ke Halaman Asli

Herdian Armandhani

Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Teman Lama Datang Saat Memerlukan Bantuan

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1357184630970548776

[caption id="attachment_225547" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi ( Sumber : www.fanpop.com)"][/caption] Kita dapat memiliki banyak teman dan kawan melalui pergaulan sehari-hari. Coba kita hitung mulai kita duduk di bangku taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, lingkungan tempat tinggal, komunitas hobi, jejaring sosial, organisasi, dan masih banyak lagi. Begitu pun yang dialami oleh penulis. Karakter teman dan kawan yang dahulu mungkin ramah dan santun bisa saja berubah salah satunya adalah faktor lingkungan dimana ia berada. Kebanyakan dari teman penulis yang berubah perilakunya dari yang baik karena cenderung mereka ingin mencari sebuah jati diri.

Sehari yang lalu tanggal (3/3), penulis mendapatkan sebuah pesan singkat dari seorang teman yang dulu pernah satu sekolah dasar yang sama bernama Wangsa. Wangsa merupakan salah satu teman yang suka bermain dengan penulis diwaktu duduk di sekolah dasar. Saat kelas dua ia pindah ke ibu kota karena ayahnya mendapatkan promosi jabatan. Isi pesan singkatnya kurang lebih seperti ini

Wangsa : Dhan, ini Wangsa, aku bisa minta tolong gak?

Penulis : Kamu apa ganti nomer?Kenapa sa?

Wangsa : Engga, yg im3 lg lowbatt sblumnya map bgt nih, abis aku bingung harus hub siapa

lagi. Aku bisaminjem uang dulu ga dan? Minggu depannya aku ganti via transfer?

Penulis: Buat Apa?

Wangsa : Duit kuliah kepake dan haha nah, sekarang bingung nyari puterannya. Help me plis

Penulis : Mavs sa sebelumnya, lagi banyak kebutuhan buat membayar SPP dan skripsi.

Sorry

Wangsa : Ya udh gpp. Thx ya.

Begitulah isi pesan singkat teman lama penulis yang ingin meminjam uang karena digunakan entah buat apa. Sudah sekitar 16 tahun penulis dan Wangsa tidak pernah bertatap muka secara langsung. Berkomunikasi hanya lewat pesan singkat menanyakan kabar, selain itu lewat situ jejaring sosial. Penulis pernah membaca salah satu kronologi status disalah satu jejaring sosial miliknya jika ia maniak dengan yang namanya games online, dugem dan otomotif. Penulis sempat berfikir apakah uang spp Wangsa ia hambur-hamburkan untuk kegemarannya terhadap hal-hal tersebut? Itu sekilas cerita tentang kehidupan teman lama penulis di ibu kota. Apapun yang terjadi dengan teman lama saya tersebut semoga ia bisa sadar agar uang SPPyang semestinya dibayarkan tidak digunakan secara sembrono. Apalgi Wangsa berkuliah disalah satu universitas swasta di ibu kota. Bisa anda bayangkan berapa jumlah dana yang akan diminta Wangsa jika ia jadi meminjam sejumlah rupiah kepada penulis. Memiliki banyak teman dan kawan sangat baik, namun perlu diingat jangan sampai kita dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi mereka. Salam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline