[caption id="attachment_217477" align="aligncenter" width="300" caption="Ruam Wajah pada penderita lupus ( Sumber : www.morphostlab.com)"][/caption] Pernahkah anda mendengar penyakit bernama Lupus? Penyakit yang satu ini memang kalah popular dengan HIV/AIDS atau kanker, tapi jangan salah, bahaya lupus ganasnya setara dengan penyakit kanker. Kok Bisa? Bahkan tidak sedikit korbannya yang tak mampu tertolong lagi akibat penyakit ini. Terdeteksi hampir 5 juta orang atau setara dengan 100 ribu kasus diseluruh dunia setiap tahunnya. Penyakit Lupus identik dengan penyakit “seribu wajah”. Karena sifatnya yang benar-benar mampu mengelabui para ahli medis. Nah, lupus merupakan penyakit inflamasi automium kronis yang belum jelas penyebabnya, memiliki gambaran klinis yang beragam sehingga sering dikatakan penyakit seribu wajah.
Disamping lupus juga bisa timbul dengan gejala-gejala yang tidak khas. Maka dari itu, Lupus seringkali telat dideteksi lantaran gejalanya yang muncul tidak khas ini, lantas disangkalah penyakit lain. Misalnya orang yang divonis memiliki gejala anemia atau tifus,belum tentu itu hanyalah anemia atau tifus. Bisa jadi lupus yang sedang menyamarkan diri sebagai anemia dan gejala tifus. Inilah yang sering membuat salah diagnosa. Lupus yang mempunyai istilah medis Lupus Eritemasus Sistemik (LES) ini ternyata paling banyak menyerang wanita muda. Penyakit lupus ini paling banyak mengenai wanita ketimbang pria dengan perbandingan antara 9 : 1. Ini terutama terjadi pada mereka yang berada diusia produktif yang dikarenakan aktifitas hormonal wanita itu sendiri.
Lupus sendri dalam bahasa Latin bermakna “anjing hutan”. Dahulu kira-kira satu abad lampau penderita penyakit ini dikira terkenakelainan kulit dengan tanda-tanda berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi. Aka nada bercak-bercak merah yang muncul dibagian wajah dan lengan. Selain itu juga penderita akan merasakan rasa lelah berkepanjangan, rambut yang mendadak rontok serta persendian yang selalu bengkak dan muncul sariawan. Penyakit ini bukan hanya menyasar kulit tapi seluruh anggota tubuh. Satu hal yang perlu ditegaskan bahwa lupus bukan penyakit menular.
Lupus juga bisa dikatakan sebagai penyakit sistem imunitas di mana jaringan dalam tubuh dianggap benda asing. Reaksi sistem imunitas ini bisa mengenai berbagai sistem organ tubuh misalnya jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskular, paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah. Dalam tubuh manusia terdapat antibody yang seharusnya berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk ke dalam tubuh. Anehnya, pada penderita lupus, antibody yang terbentuk dalam tubuh muncul secara berlebihan. Alhasil, antibodi justru menyerang sel-sel kanker jaringan organ tubuh yang sehat. Hal tersebut disebut dengan istilah autoimunitas.
Indikator seseorang terkena penyakit lupus antara lain adanya gejala konstitusional seperti demam dan penurunan berat badan, gejala musculoskeletal (arthritis,artralgia,myositis) timbulnya ruam kupu-kupu (alopsia) pada wajah, masalah pada ginjal berupa hematuria,proteria,dll, problem paru-paru berupa pleurisy,hipertensi pulmonal,dll, penyakit jantung seperti timio karditis,perikarditis,dll, pembesaran organ seperti spleenomegali,hematomegali, timbulnya problem hematologi seperti anemia,leucopenia, dan yang terakhir timbul problem psikiatriseperti psikosis,kejang,dll.
Nah,bagi anda yang memiliki gejala yang dipaparkan oleh penulis tadi maka segerelah untuk memeriksakan kondisi anda kerumah sakit terdekat. Salam sehat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H