Lihat ke Halaman Asli

Herdian Armandhani

Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Groupies Tak Sekedar Fans Biasa

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1351604387547087999

[caption id="attachment_213875" align="aligncenter" width="300" caption="Para Groupies tak segan untuk berdandan layaknya idola mereka contohnya Boyband Korea Super Junior ( Sumber : www.anekaremaja.com)"][/caption] Pernah gak sih nonton konser khususnya band indie maupun band nasional? Coba deh perhatiin barisan penonton yang paling depan. Anda pasti akan melihat sekerumunan anak muda dengan dresscode logo band ataupun wajah personel yang sedang tampil. Jika pun anda beruntung mungkin akan menangkap penampilan “mereka” yang rada nyeleneh dari penikmat musik lainnya. Mereka yang kebanyakan ini disebut groupies. Groupies tentu saja berbeda dengnn penonton bayaranseperti diacara musik di televisi. Kebayakan groupies terbentuknya berawal dari fans club yang sangat tergila-gila dan menyukai aliran musik yang disajikan para band idola tersebut. Tanpa kehadiran sekumpulan groupies rasanya kehadiran band-band indie maupun lokal tidak akanramai untuk disaksikan. Adanya kelompok groupies ini sendiri pula yang memberikan warna tersendiri saat ada pertunjukan baik di sebuah lapangan terbuka, cafe, dan di pusat keramaian lainnya.

Groupies dapat digolongkan sebagai sekumpulan fans yang santa fanatik. Rata-rata groupies merupakan perempuan tetapi laiki-laki juga tak kalah banyak. Secara khusus groupies bisa diartikan sebagai seorang fans yang ingin mendapatkan kedekatan dengan musisi (pemain band) atau selebriti secara emosi, mengurusi kehidupan sosial ataupun keseharian masing-masing personel dan terkadang urusan “esek-esek”. Wah, yang terakhir ini agak sedikit nakal rupanya.Di awal tadi penulis mengatakan bahwa groupies melakukan apapun untuk sang idola. Gila bukan? Para orang tua pun tentunya perlu berhati-hati jika anaknya khususnya para gadis jika mulai mengidolakan sekelompok band yang terlalu berlebihan dari para penikmat musik biasa.

Nah,yang paling ekstrem tentu saja ada groupies yang terobsesi untuk membunuh sang idolanya. Anda tentu ingat kasus penembakan yang dilakukan fans fanatik almarhum musisi Jhon Lennon? Musisi legendaris ini ditembak mati oleh Fansnya saking tergila-gila dengan musik yang dibawakan Jhon Lennon di The Beatles. Berdasarkan pengalaman menonton acara musick,untungnya penulis hanya menemukan groupies yang tidak terlalu nyelenenh untuk menikmati musik. Saat menonton band indie saja yang akan heboh sebab para musisi akan membagikan kaos logo band yang mereka usung ataupun stiker. Tak jarang para groupies seperti kesetanan ber-disco dan berfogoo (istilah menari saat music dimainkan para personel band) yang sedang dimainkan. Lucunya juga terkadang kita temukan sesame groupies bersitegang akibat saling sikut saat ber-disco diarena music. Sekarang pertanyaannya anda diposisi mana sebagai penikmat music? JIka penulis yang ditanya akan menjawab : Saya diposisi penikmat music yang tidak fanatik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline