Lihat ke Halaman Asli

Herdian Armandhani

Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Jumpa Penulis Habiburrahman El Shirazy di 1st Bali Islamic Book Fair

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13986109132096100777

Hari kedua pelaksanaan 1st Islamic Book Fair tepatnya hari Minggu (27/4) 2014 semakin ramai saja. Bukitnya stand-stand buku islami tak pernah sepi oleh pengunjung. Diskon besar-besaran diberikan kepada setiap pengunjung hingga puncak acara pada tanggal 04 Mei 2014. Hari ini penulis kembali datang untuk berkunjung ke stand Bali Islamic Book Fair di Hall Exhibition Denpasar Junction Jalan Teuku Umar Denpasar. Selain melihat buku-buku yang menarik juga dihadirkan penulis yang selalu membuat karya fenomenal dan best seller yaitu Habiburahman El Shirazy atau yang lebih akrab Kang Abik. Pria kelahiran Semarang, 30 September 1976 ini hadir menyapa para penggemarnya dari pukul 10.00-12.00 wita. Pria yang menelurkan karya novel seperti Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih,Cinta Suci Zahrana, Dalam Mihrab Cinta, Bumi Cinta danKetika Cinta berbuah Surga ini membagi rahasia cara membuat novel yang bisa disukai oleh banyak masyarakat.

Awal Kang Abik terjun ke dunia tulis menulis sebenarnyadari kecil sejak beliau masih remaja suka mengabadikan kegiatan sehari-harinya dibuku agenda pribadinya mulai saat berangkat sekolah, mentraktir makan teman, hingga menonton bioskop. Saat di Madrasah Aliyah kala itu Kang Abik juga pernah ditunjuk menjadiredaktur majalah dinding dengan 3 bahasa ( Indonesia, Inggris dan Arab) sehingga bakat menulisnya semakin terasah. Kang Abik juga menjawab pertanyaan dari salah satu fans mengapa novelnya bisa selalu menjadi best seller dan meledak disejumlah negara penjualannya seperti Malaysia, Brunei Darussalama, Hongkong, Taiwan, Australia, sampai Indonesia. Beliau menjawab bahwa itu semua butuh proses dan banyak membaca buku-buku novel dan melihat pengalaman cerita dari orang lain.

Novel Bumi Cinta yang beliau ciptakan saja butuh waktu satu tahun riset dengan mahasiswa dan orang-orang yang pernah tinggal selama beberapa tahun di Moskow, Rusia. Alumnus Universitas Al-Azhar ini berututur novel Bumi Cintaini memiliki kesan tersendiri dibalik pembuatannya. Melalui Novel Bumi Cinta Kang Abik menitipkan pesanuntuk seluruh anak muda Indonesia agar mampu menjaga keimanannya dimanapunberada termasuk ditempat maksita sekalipun. Seperti yang terjadi pada toko Ayaz di Novel Bumi Cinta yang menununtut ilmu di negeri yang sebagian besar penduduknya menganut budaya seks bebasyaitu Rusia. Selain aktif menjadi penulis ternyata Kang Abik adalah seorang pendakwah, sutradara, dan penulis syair. Syairnya terangkum dalam kumpulan puisi nafas peradaban. Di Bula Ramadhan tahun 2014, Kang Abik juga menulis scenario sinetron yang berjudul Karena Aku Cinta BAginda Nabi dan saat ini telah syuting 6 episode.

Beberapa penonton diskusi bersama Kang Abik yang aktif bertanya diberikan sebuah hadiah buku oleh panitia dan diberikan kesempatan untuk berfoto bersama penulis yang aktif menjadi Anggota MUI Pusat bidang kesenian ini. Kang Abik juga berpesan agaruntuk menjadi penulis haruslah peka terhadap permasalahan yang ada disekitanya. Bisa saja dari hal kecil bisa dijadikan sebuah ide dalam menulis. Kang Abik juga mengatakan seorang penulis harus bisa menginspirasi orang lain untuk hisa berbuat baik. Obsesi terbesar Kang Abik saat ini adalah mendirikan pondok pesantren yang khusus untuk mengkaderisasi pelajar yang menyukai penulis sehingga akan muncul penerus seperti Kang Abik.

[caption id="attachment_321651" align="aligncenter" width="300" caption="Kang Abik menceritakan awal ia menjadi penulis (sumber : dok.pri)"][/caption]


[caption id="attachment_321652" align="aligncenter" width="300" caption="Penonton yang bertanya kepada Kang Abik mendapatkan hadiah dari panitia (Sumber :Dok.Pri)"]

1398611109473916168

[/caption]



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline