Lihat ke Halaman Asli

Herdian Armandhani

Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Mengurangi Sampah dengan Menggunakan Daun Pohon Pisang Sebagai Wadah Kemasan

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14107861941039070654

Perkembangan warung nasi campur, nasi goreng dan mie goreng keliling, dan pedagang kaki lima di masa kini ibarat sebuah jamur yang tumbuh di musim penghujan. Setiap kita melangkah dan menjejakkan kaki selalu dapat kita temui entah itu dipinggir jalan atau nomaden dari satu lokasi ke lokasi berdagang lainnya. Keberadaan warung dan jasa makanan keliling saat ini memudahkan masyarakat kita untuk mencari pilihan makanan dengan cepat dan tanpa harus mengolahnya di dapur. Banyak masyarakat yang beranggapan keberadaan penjual jasa makanan kaki lima dan keliling sebagai solusi untuk mereka yang tidak bisa memasak dan tidak memiliki banyak cukup waktu mempersiapkan menu makan di rumah dikarenakan seorang pekerja kantoran.

Dibalik itu semua meskipun keberadaan warung dan jasa makanan keliling ini membantu seseorang mencari menu makanan tanpa harus memasak sendiri, ternyatatanpa kita sadari para pedagang makanan ini turut andil juga menambah sampah yang sudah sangat banyak dan tertampung di tempat pembuangan akhir (TPA). Coba kita perhatikan para penjual makanan kaki lima dan pedagang keliling seperti penjual nasi goreng. Mereka selalu membungkus wadah makanan yang akan dikemas dandiberikan konsumen setiap ada yang memesan selalu menggunakan kertas pembungkus berwarna coklat. Bila sehari pedagang jasa makanan ini bisa menjual dua puluh porsi. Bagaimanan dengan pedagang jasa makanan lainnya?

Pembungkus coklat ini apabila dibuang begitu saja tidak dapat hilang terurai dengan tanah begitu saja. Akan lebih baik bila para pedagang yang menjual jasa makanan ini mengganti wadah membungkus makanan mereka dengandaun dari pohon pisang. Daun dari pohon pisang bila dibuang begitu saja makan tidak akan menjadi sampah. Malahan akanbisa hancur sendiri terurai dengan tanah. Agak sedikit susah mensosialisasikan ke para pedagang jasa makanan karena rata-rata semuanya sudah terlanjur menggunakan pembungkus berwarna coklat ini. Tetapi, kita bisa menerapkanya dari diri kita sendiri untuk mengurangi sampah dengan menggunakan daupisang saat membungkus kue atau makanan yang kita bawa.

daun pisang (sumber : www.tipusahamakanan.blogspot.com)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline