Lihat ke Halaman Asli

Herdian Armandhani

Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

KAMMI BALI Melakukan Siroh ke Tokoh Muslim Bugis di Pulau Bali

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1412481876536892643

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim di Indonesia (KAMMI) Sebagai salah satu organisasi pergerakan mahasiswa muslim terbesar yang ada di Indonesia yang lahir pasca runtuhnya orde baru tentunya memiliki program kerja yang harus dijalankan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat, kader-kader KAMMI, dan segenap jajaran pengurusnya. Salah satu program kerja KAMMI Wilayah Bali yang menaungi KAMMI Daerah Denpasar, KAMMI Komisariat Badung, KAMMI Komisariat Singaraja, KAMMI Komisariat IT, dan KAMMI Komisariat STAID adalah melakukan silaturahmi tokoh (siroh) ke tokoh-tokoh yang dianggap bisa menjadi panutan dan contoh untuk menambah ilmu bagi para anggota KAMMI.

Pada silaturahmi tokoh (Siroh) kali ini, KAMMI Bali melakukan knjungan silaturahmi ke salah tokoh muslim Bugis di Bali sekaligus Anggota DPRD Kota Denpasar Periode 2014-2019 yaitu Bapak Ustadz Nuh Fattah,SH. Agenda siroh dilakukan pada hari Sabtu (4/10) 2014 bertempat di Masjid Muqorrobin, Suwung, Denpasar Selatan, Bali (kawasan Kampung Bugis Suwung) . Siroh KAMMI Bali ini diikuti oleh petinggi-petinggi dan kader KAMMI diantaranya Taufik Hidayat, S.KOm (Ketua KAMMI Wilayah Bali), Drh Mike Paujiah,S.KH (Sekjen KAMMI Wilayah Bali), Firmansyah,S,St (Ketua KAMMI Daerah Denpasar), Muhammad Iqbal Perkasa (Ketua KAMMI Komisariat STAID), Muhammad Firman Turmuzy,ST (Ketua KAMMI Komisariat Badung), Herdian Armandhani,SE (Humas dan Media KAMMI Daerah Denpasar), Lia Patuna ( Kaderisasi KAMMI Daerah Denpasar), dan beberapa kader KAMMI lainya.

Dalam silaturahmi yang berlangsung sangat akrab ini Bapak Ustadz Nuh Fattah,SH bercerita mengenai asal-susul Kampus Bugis yang ada di Bali. Alumni Fakultas Hukum Universita Gadjah Mada tahun 1995 ini juga bertutu bahwa toleransi keagamaan antara masyarakat Bugis dan Bali sudah berlangsung ratusan tahun silam. Ada sebuah tradisi yang sangat unik antara kefua masyarakat ini yaitu tradisi Ngejot. Ngejot adalah tradisi memberikan makanan kepada saudara-saudara untuk dimakan bersama. Saat hari raya Idhul Fitri umat Hindu Bali memberikan makanan kepada saudara mereka masyarakat Bugis sebaliknya saat hari raya Galungan maka umat muslim Bugis memberikan makanan kepada saudara Hindu Bali mereka.

Pria yang juga berprofesi sebagai pendakwah dan pengacara ini juga mengatakan bahwa masyarakat Bugis turut ambl bagian membela Pulau Bali saat Perang Puputan Badung tahun 1906 dengan Belanda. Sebanyak 400 masyarakat Bugis gugur bersama masyarakat Bali lainnya saat perang membela tanah Bali. Mantan Wakil Ketua GMNI Yogyakarta tahun 1995 tersebut juga berbagi pengalaman saat ia dahulu menjadi aktivis dan menyuarakan kepentingan rakyat bersama rekan-rekan mahasiswa lainnya. Rombongan KAMMI Bali juga diajak santap malam oleh pengurus Masjid Muqorrobin dan Bapak Ustadz Nur Fattah ,SH. Acara Siroh KAMMI Bali ditutup dengan foto bersama jajaran pengurus Masjid Muqorrobin dan Bapak Ustadz Nur Fattah,SH.

Ketua KAMMI Wilayah Bali menggunakan pakaian hitam berbincang dengan narasumber yang menggunakan baju putih (sumber : dok.pri)

141248203167876515

Suasana agenda siroh (sumber : dok.pri)

14124822271880851580

Jajaran KAMMI Bali berfoto bersama dengan narasumber (dok.pri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline