Hari kedua (2/10) 2014 pelaksanaan pelatihan keratifitas pemuda yang diselenggaran Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan Pemuda Pembela NKRI (PNKRI) di Aula Kampus STIKOM Bali Jalan Raya Puputan Renon, Denpasar-Bali semakin seru saja. Di hari kedua pelaksaanaan pelatihan kreativitas yang dihadiri oleh 107 orang pemuda dari berbagai organisasi ini kembali menghadirkan pembicara yang sangat luar biasa. Ibu Dra. Ni Made Puspawati seorang guru muatan lokal bahasa Bali membagikan ilmunya mengenai cara menyalin tulisan aksara Bahasa Bali kedalam sebuah wadah bernama daun lontar. Lontar senditi sudah digunakan beratus tahun lamanya untuk menulis karya sastra Bali. Daun lntar dipakai sebagai pengganti kertas untuk menulis karena saat itu belum dipergunakan kertas sebagai media menulis karya sastra.
Untuk menuliskan sebuah tulisan aksara Balk ke dalam daun lontar diperlukan pengrupak (sejenis pisau ukir kecil), buah kemiri yang sudah dibakar, dan kain kasa. Pengrupak berfunggsi untuk mengukir aksara bali kedalam daun lontar. Pengrupakdigunakan sebagai pengganti pensil/pulpen dan caranya dengan mengukir. Sedangkan buah kemiri yang dibakar berfungsi untuk memberikan warna hitam. Setelah kita membuat ukiran aksara bahasa Bali di daun lontar ldilanjutkan dengan menggosokkan buah kemiri ke daun lontar yang telah diukir aksara bali. Kain Kasa berfungsi untuk menggosok sisa buah kemiri di daun lontar. Hasilnya akan menjadi sebuah tulisan aksara Bali yang menarik. Setelah daun lontar dituliskan aksara Bali kemudian daun lonatar diberikan pernak-pernik dan bisa dijadikan gantungan kunci yang kreatif dan dapat dijual.
Pelaksaanaan peatihan kratifitas pemuda di hari kedua juga diisi dengan hiburan seperti atraksi seni bela diri pencak silat tunggal dan berpasangan. Stand up comedy yang dibawakan oleh Bagus Adi Prasetyo sukses membuat terpingkal-pingkal para peserta yang hadir di malam ini. Para peserta pelatihan juga dijamu makan malam oleh panitia penyelenggara. Menurut Ginanjar Rifai salah satu peserta delegasi BEM Universitas Udayana mengatakan bahwa acara pelatihan kreatifitas pemuda ini bisa menambah softskill dirinya yang tidak didapatkan di kampus. Senada dengan Permono Aji mahasiswa semester satu Fakultas Sastra Budaya juga berpendapat ia sangat merespon positif diselengarakan kegiatan ini. Para peserta juga berfoto bersama dengan perwakilan dari Kementrian Pemuda dan Olahraga RI sebelum acara selesai.
[caption id="attachment_345664" align="aligncenter" width="300" caption="Peserta Pelatihan Training (Sumber : Dok.Pri)"][/caption]
[caption id="attachment_345667" align="aligncenter" width="300" caption="Peserta dari kalangan mahasiswa (Sumber : Dok.Pri)"]
[/caption]
[caption id="attachment_345668" align="aligncenter" width="300" caption="Pembicara Pelatihan Membuat Gantungan Kunci Dari Daun Lontar Menggunakan Aksara Bali (sumber : dok.pri)"]
[/caption]
[caption id="attachment_345669" align="aligncenter" width="300" caption="Peserta antusias menulis lontar (sumber : dok.pri)"]
[/caption]
[caption id="attachment_345670" align="aligncenter" width="300" caption="Gantungan kunci dari lontar yang telah ditulis kasara bali (sumber :dok.pri)"]
[/caption]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI