Lihat ke Halaman Asli

Herdian Armandhani

Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Budaya Kumpul Kebo di Kalangan Anak Muda

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tinggal satu rumah dengan pasangan kekasih tanpa ada ikatan pernikahan barangkali merupakan sebuah pemandangan yang sudah biasa dilakukan oleh masyarkat yang hidup di negara yang berasaskan liberalisme. Di Negara Indonesia seseorang yang tanpa ada ikatan pernikahan yang tinggal satu atap disebut denga istilah kumpul kebo.Perilaku kumpul kebo banyak dilakukan oleh banyak pasangan muda yang hanya ingin mengejar kenikmatan semu. Para gadis yang melakoni budaya kumpul kebo rata-rata karena bujukan kekasihnya yang menjanjikan akan menikahi sang gadis dan juga memberikan uang bulanan layaknya pasangan suami istri yang sah. Tak jarang pasangan kumpul kebo dari hasil perbuatan mereka menghasilkan buah hati. Salah satu artis Indonesia Andy Soraya dan Steve Emanuel juga dahulu melakukan budaya kumpul kebo hingga memiliki seorang buah hati sebelum akhirnya mereka berpisah.

Berbicaramasalah budaya kumpul kebo dikalangan anaku muda Indonesia ada pengalaman dari seorang teman yang melakoni budaya yang tidak patasuntuk diikuti karena melanggar norma agama dan norma sosial. Penulis memiliki seorang teman sebut saja bernama Ela yang berusia 22 tahun. Ela sehabis lulus sekolah menengah atas (SMA) tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan perguruan tinggi. Ela lantas bekerja disalah satu perusahaan swasta di kotanya. Perjalanan cinta Ela selalu dibumbui oleh petualangan seksual dengan beberapa kekasihnya. Hingga akhirnya Ela bertemu dengan Andy seorang pemuda berusia 28 tahun yang bekerja sebagai agen property. Ela dan Andy berpacaran bukan selayaknya pasangan kekasih yang berpacaran normal melainkan mengikuti budaya kumpul kebo.

Pada akhirnya Ela diketahui berbadan dua hasil hubungan cinta dengan Andy. Andy mengakui bahwa benih yang berada di jani Ela adalah hasil perbuatannya. Hingga detik ini sampai anak Ela berusia Sembilan bulan mereka berdua belum menikah. Menurur penuturan Ela terhadap penulis ada beberapa alasan yang melatar belakangi mereka belum menikah. Ela sendiri masih belum siap menjadi seorang istri yang sudah menjadi kodrat yang ditakdirkan Tuhan. Sedangkan Andy beralasan karena dari perusahaaan propertinya tidak boleh menikah sampai kontrak kerja selesai dua tahun.

Penulis sudah menyarankan kepada Ela bila masalah biaya pernikahanseperti resepsi belum ada alangkah baiknya mereka berdua menikah siri (Ela dan Andy menganut agama Islam). Bila uang mereka sudah cukup barulah pernikahan mereka bisa dicatatakan ke Kantor Urusan Agama (KUA) sesuai dengan prosedur pernikahan dalam agama Islam. Keluarga Ela dan Andy sudah tahu bahwa anak mereka melakukan budaya kumpul kebo hanya saja dari keluarga kedua belah pihak tidak mendesak untuk segera meresmikan hubungan mereka ke jenjang pernikahan tanpa diketahui alasannya. Kasihan sebenernaya anak mereka yang sudah berusia Sembilan bulan. Akibat perilaku kumpul kebo orang tuanya tidak memiliki akte kelahiran. Semoga Ela dan Andy segera meresmikan hubungan mereka dan segera terlepas dari budaya kumpul kebo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline