Uraian Masalah
Dewasa ini sistem informasi berkembang sangat pesat. Berbagai produk teknologi setiap detik terus diluncurkan demi menunjang keefisienan dalam menikmati informasi. Kecepatan dalam mengakses informasi telah menjadi hal yang wajib bagi setiap orang dimuka bumi ini. Hampir semua kalangan memanfaatkan hasil dari teknologi. Mulai dari ponsel sampai kepada jaringan internet. Semua sangat membantu kecepatan berita dan informasi berkembang luas hingga dapat dinikmati oleh orang di belahan bumi manapun.
Internet adalah rangkaian komputer yang berhubung menelusuri beberapa rangkaian. Jadi, apabila media-media lain, seperti surat kabar, majalah, radio dan televisi, bentuk fisik medianya tampak jelas, internet disebut juga sebagai dunia maya karena bentuk fisiknya tidak terlihat langsung melainkan diakses melalui komputer. Internet disebut juga media massa kontemporer karena memenuhi syarat-syarat sebagai sebuah media massa, antara lain ditujukan khalayak yang tersebar, heterogen serta melewati media cetak atau media elektronik sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat oleh khalayaknya.
Internet mempunyai kelebihan dibanding media lainnya karena selain berfungsi sebagai media massa, internet juga berfungsi sebagai media komunikasi antarpersonal melalui chatting dan e-mail. Internet telah menjadi saluran perubahan, percepatan, perluasan, sekaligus perputaran gagasan. Salah satu fungsi media internet yang paling menonjol di era informasi sekarang ini adalah jejaring sosial. Banyak website jejaring sosial yang kita ketahui bisa diakses di internet secara cuma-cuma seperti; Friendster, Myspace, Flickr, Twitter dan yang paling fenomenal saat ini adalah Facebook. Facebook merupakan jejaring sosial yang sangat populer beberapa tahun belakangan ini. Facebook sangat diminati semua kalangan dan hampir seluruh belahan dunia termasuk indonesia seperti terjangkit virus facebook. Mulai dari anak muda, orangtua, bahkan anak-anak sudah tahu menggunakan dan keranjingan situs jejaring sosial ini. Semua dapat menikmati serta mengaksesnya, kapan pun, dimanapun melalui internet dan bisa menggunakan handphone. Demam Facebook menggejala di Indonesia, sebagaimana yang dilaporkan oleh Tempo Interaktif 9 Februari 2009, dimulai pada pertengahan tahun 2008. Bahkan disebutkan juga hingga pertengahan 2007 Facebook nyaris tak dilirik pengguna Internet. Lonjakan pengguna Facebook pada pertengahan 2008 dibuktikan dengan statistik Facebook sebagai situs ranking kelima yang paling banyak diakses di Indonesia. Luar biasanya lagi, "Indonesia tercatat dalam sepuluh besar negara pemakai situs yang mulai dibuka untuk umum pada 2006 ini."
Pengguna Facebook bukan hanya anak muda. Facebook telah menyebar ke berbagai lapisan masyarakat dan usia. Mulai dari anak sekolah, mahasiswa, karyawan, hingga ibu rumah tangga. Maraknya situs-situs yang beredar di dunia maya, dapat mendorong perubahan yang terjadi pada masyarakat.
Pembahasan
Di era globalisasi sekarang ini, mau tidak mau kita harus menerima keberadaan informasi teknologi (IT). Semua informasi hampir bisa diakses melalui alat digital tersebut. Salah satu fasilitas pada internet tersebut menyediakan situs jejaring sosial, seperti Facebook yang saat ini sudah menggejala di semua lini termasuk kalangan masyarakat termasuk mahasiswa. Fenomena Facebook di mahasiswa itu kini perlu mendapat perhatian, sebab keberadaannya dapat berdampak buruk terhadap penggunanya. Sama dengan hal lainnya, penggunaan Facebook tidak akan menimbulkan dampak yang buruk jika digunakan sebagaimana mestinya, normal, dan tidak berlebihan. Namun, jika terlalu sering menggunakan fasilitas ini, dikhawatirkan akan terjadi ketergantungan yang tidak sehat, serta penyalahgunaan fasilitas yang tidak benar. Apalagi tanpa mengenal batas waktu, sehingga menyita waktu belajar dan istirahat. Namun untuk menghambatnya merupakan suatu hal yang tak mungkin dilakukan, sebab kini merupakan era globalisasi yang menuntut perkembangan dan perubahan zaman melalui IT. Untuk itu perlu adanya kesadaran dan pehamanan dalam menyikapi keberadaan situs tersebut. Pengguna Facebook bagi yang kuliah harus berhati-hati, sebab semakin sering menggunakan Facebook, semakin sedikit waktu untuk belajar. Sehingga dikhawatirkan berpengaruh buruk terhadap nilai-nilai mata kuliah.
Seburuk apapun dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu diperlukan berbagai upaya dan strategi untuk meminimalisirnya agar lebih banyak manfaat yang diperoleh. Karena itu peran serta pemerintah, orangtua, Dosen, Kampus, dan lingkungan dituntut terlibat untuk mengantisipasi dampaknya. Meskipun Facebook itu memiliki sisi buruk, tapi pada sisi lainnya juga bermanfaat bagi penggunanya. Seseorang yang memiliki sifat yang tertutup dan tidak bisa menyampaikan sesuatu secara lisan, maka dengan Facebook hal itu dapat disalurkannya ke dalam bentuk tulisan.
Maraknya situs pertemanan online yang di buat oleh para provider internet ini telah membius sebagian manusia di dunia untuk duduk berlama-lama di depan komputer. Pengguna Facebook bukan hanya anak muda. Facebook telah menyebar ke berbagai lapisan masyarakat dan usia. Mulai dari anak sekolah, mahasiswa, karyawan, hingga ibu rumah tangga. Aktivitas mereka bersama Facebook telah dimulai sejak bangun tidur, ketika sampai di kantor atau kampus, sambil bekerja atau kuliah, hingga pulang dari kantor atau kampus. Bisa dibilang bahwa aktivitas sehari --- hari mereka tidak bisa lepas dari Facebook.
Facebook.com merupakan salah satu penyedia layanan jaringan sosial di dunia maya. Beberapa fitur yang ditawarkan memudahkan para user untuk berekspresi dalam menarik perhatian para user lainnya dan nantinya akan berkenalan dan membentuk jaringan pertemanan baru. Apabila satu user telah masuk ke dalam komunitas yang dibentuk maka dia akan dapat mengakses segala informasi dari user yang telah dimasukinya. Facebook telah memfasilitasi pembentukan jalinan pertemanan dikalangan penggunanya tanpa harus ada kontak langsung antara para pengguna. Begitu mudahnya mengakses teman-teman sehingga jaringan pertemanan dapat dengan cepat terbentuk tanpa perantaraan orang, tanpa banyak prosedur yang membingungkan. Sangat jarang dijumpai jaringan power yang mengikat anggotanya dalam struktur jaringan yang memiliki kewajiban yang mesti dijalankan oleh anggotanya. Disini yang ada hanya emosi, kalau terus di pupuk dapat menjadi erat, tidak ada paksaan, para pelaku melakukan kegiatan apapun dengan sukarela.
Ketika ruang interaksi virtual ala Facebook mendominasi keseharian masyarakat, tentu saja waktu untuk berkumpul secara nyata ikut berkurang. Perlahan sisi humanis memudar karena perhubungan di Facebook lebih mengedepankan imajinasi dan visualisasi. Facebook yang muncul dengan latar belakang Amerika Serikat tentu tidak lepas dari kultur individualistik masyarakatnya. Meski demikian, hasrat alamiah ingin berinteraksi dengan orang lain tidak bisa mereka bendung. Maka diciptakanlah ruang-ruang yang bisa menyalurkan hasrat alamiah ini dengan tetap mempertahankan sikap individualistik itu. Tentu sarana yang tepat adalah internet dengan situs jaringan sosial yang bisa diakses secara privat/sendirian, tanpa harus melibatkan "emosional humanistik", kecuali rasa kepercayaan (trust) saja. Berbeda dengan kultur masyarakat Indonesia yang komunal. Tempat ekspresi individu lebih sering dilakukan di komunitas sosial baik itu payuguban maupun organisasi masyarakat, ataupun organisasi keagamaan. Keterlibatan didasarkan pada satu tujuan bersama dan ikatan emosional. Dorongan yang muncul karena ada rasa "Saya ada bagian tak terpisahkan dari komunitas ini".