Pada tahun 2014 saya mampir di Warung Salam yang ada di desa Cimungkal, kecamatan Wado, kabupaten Sumedang, yang ada di kaki Gunung Cakrabuana atau lebih tepatnya di jalan Gunung Cakrabuana yang menghubungkan antara Sumedeng dengan Majalengka.
Pada waktu itu saya menyempatkan makan dengan seorang perempuan mantan pacar, yang sekarang menjadi Istri syah saya, cuman sayang seribu sayang waktu itu lupa untuk diabadikan (dalam bentuk gambar) tetapi tetap abadi dalam kenangan.
Warung Salam yang sekarang makin harum namanya (Kajojo) makin dekenal oleh para pecinta kuliner, hampir semua muda-mudi lokal asal desa Cimungkal yang merantau saat Pulang Kampung (Pulkam) selalu mampir ke Warung Salam, seakan-akan nama warung salam terekam dalam pikiran mereka. Ternyata, tak hanya muda-mudi Lokal, muda-mudi luar Cimungkal pun selalu ramai mengunjungi warung salam tersebut.
Tak hanya muda-mudi Setengah Tua (STW) pun banyak sekali yang mampir di Warung Salam atau Warung Salam Cimungkal Cakrabuana. Ada yang hanya sekedar ingin mecoba dan ada yang menjadi pelanggan tetap.
Tetapi tak hanya itu, selalain kelas menengah kebawah ternyata kelas menengah keatas pun banyak yang berkunjung di Warung Salam, dari kalangan petani sampai PNS, Pejabat Pemerintahan sampai artis pun banyak yang sudah berkunjung ke Warung Salam ini.
Nah saya kali ini akan mengutip pembicaraan saya dengan teman saya yang bernama Cecep, Cecep selain pemburu kuliner dia juga punya hobi berburu dihutan liar, menurutnya, selain rasanya yang begitu nikmat dan suasana nya yang asri, sejuk pokonya khas pegunungan banget dan harga pun terjangkau oleh setiap orang.
"Wah pokonya mantap selain makanan nya enak, lejat, harga juga terjangkau dan disini juga asyik buat nongkrong buat kaula muda," imbuh Cecep.
"Kamu tau gak rasa cobek Ikan Mas nya? mantap bangett !!!," cecep menggambarkan salah satu menu yang ada di Warung Salam (Cobek Ikan Mas).