Lihat ke Halaman Asli

Mubadalah dalam Keluarga

Diperbarui: 16 Mei 2023   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mubadalah adalah hubungan timbal balik antara individu atau kelompok, terutama antara laki-laki dan perempuan. Mubadalah di sini diilhami oleh prinsip-prinsip rahmatan lil 'alamin untuk mempopulerkan dan memperkuat nilai-nilai keadilan dan kebersamaan antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sehari-hari.

Istilah dan konsep Mubadalah dipelopori oleh Dr. Faqihuddin 'Abdul Qadir atau sering disapa Gus Faqih, adalah seorang aktivis dan feminis dari IAIN Nurjati Cirebon yang awalnya merasa terganggu dengan masih berlangsungnya ketidakadilan dan diskriminasi (perlakuan berbeda) terhadap perempuan.

Jika berbicara tentang mubadalah dalam kehidupan berkeluarga di antara seluruh anggota keluarga, maka mubadalah itu harus diperjuangkan dan dirasakan bersama.

Jika seorang wanita adalah seorang istri, ibu, atau anak, semua tindakannya harus untuk kehormatan keluarga dan untuk keuntungan mereka. Jadi sama saja bagi laki-laki, baik sebagai suami, ayah, maupun anak.

Ketika perempuan yang bekerja kita minta untuk tidak melupakan perannya sebagai istri dan ibu. Maka hal yang sama juga laki-laki yang bekerja harus selalu mengingat perannya sebagai suami dan ayah.

Karena surga berumah tangga, dalam perspektif mubadalah, hanya bisa mereka wujudkan apabila semua anggota keluarga, laki-laki dan perempuan, bersama-sama. Kemudian saling bahu membahu, berusaha mewujudkannya untuk dirasakan bersama.

Dalam prinsip-prinsip Islam, rumah dan keluarga menjadi tanggung jawab bersama agar mewujud menjadi surga yang membahagiakan seluruh anggotanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline