Tingginya jumlah kematian di Kabupaten Bulukumba menjadi perhatian serius dari instansi terkait yaitu Dinas Kesehatan Kab. Bulukumba. Berbagai upaya telah dilakukanbaik itu berupa sosialisasi ataupun berupa pelatihan persalinan aman. Namun jumlah kematian itu tetap tinggi yaitu 10 jumlah kematian sampai bulan Agustus 2014. Masing-masing dari Puskesmas Kajang 2 orang, Herlang 1 orang, Bonto Tiro 1 orang, Ujung Loe 1 orang, Bontobangung 1 orang , Balibo 1 orang, Ponre 2 orang, dan Caile 1 orang.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan adalah dengan mengadakan kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP). AMP merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menulusuri kembali sebab kematian maupun kesakitan ibu dan memperbaiki pelayanan untuk mencegah kesakitan dan kematian di masa yang akan datang
Kegiatan audit ini dilaksanakan selama 6 hari 11 s/d 16 Agustus dengan mengkhususkan pelaksanaannya di puskesmas yang ada kematian maternal perinatalnya. Kegiatan ini juga menghadirkan Kepala Desa, Kepala Dusun, Ketua BPD, Ketua LPMD, Kader Posyandu PKK, tokoh masyarakat serta keluarga ibu/ bayiyang meninggal.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba, Dokter Abdul Gaffar menekankan perlunya ada kerjasama dan koordinasi antara pihak pemerintah dan masyarakat agar kematian maternal perinatal ini bisa dihindari. “Ibu hamil dan keluarga harus benar-benar mengetahui hal-hal tentang persalinan baik itu saat hamil, bersalin dan saat nifas agar hal yang tidak diinginkan itu bisa dihindari,” katanya.
Selain itu, Kepala Dinas juga berpesan bahwa pemeriksaan teratur serta pengetahuan tentang kehamilan itu sangat penting. “Pemeriksaan teratur itu untuk mengetahui perkembangan kehamilan, serta untuk mendapatkan masukan-masukan dari Bidan tentang kehamilan,” jelasnya. Dan yang lebih pentinglagi buku KIA itu harus betul-betul dibaca karena di dalam buku tersebut sudah dijelaskan semua hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan.
(ANDI ARMAN AZIS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H