Lihat ke Halaman Asli

Menag Surya Dharma Ali Mengamalkan Ajaran Sesat aliran Syiah

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14008864281837279770

[caption id="attachment_308272" align="aligncenter" width="577" caption="Sumber gambar-2: Group diskusi Facebook"][/caption]

SDA (Surya Dharma Ali) bilang:

"Syiah itu sesat"

Oke.... kita ambil point tsb bahwa ajaran Syiah itu ajaran sesat. Tapi perbuatan SDA sendiri sebagai pencuri apa bukan perilaku sesat....??. Di Kemenag ada pencuri duit proyek Qur'an, ada pencuri seperti dia sendiri yang nyuri duit haji (potong tangan loh kalo sesuai Syariat). Dan pencurian lainnya di Kemenag baik yang telah terungkap maupun yang bisa saja belum terungkap.

Dan yang lebih lucunya adalah:
SDA menjamak/mengqashar Sholat saat pendaftaran Capres dengan tim Capres Prabowo Hatta. Padahal dalam aliran Sunni, Shalat Jamak dan Qashar ini hanya bisa dilakukan kalo dalam perjalanan jauh, sementara ia hanya dalam kota saja. Cuma lagi "sibuk" daftar Capres dan sama sekali bukan dalam perjalanan jauh.

Taukah anda bahwa menjamak / Qashar karena sibuk adalah salah satu Syariah Islam aliran Syiah...?? Ini kan aneh banget. Dia menyatakan Syiah itu sesat tapi dia sendiri menggunakan Fiqh syiah. Bener bener ana jadi fusing setengah mamfus karena sikap si SDA.

Dia yang bilang aliran yang berbeda (seperti aliran Syiah) itu Sesat, tapi bener atau tidak Syiah itu sesat bukankah TAK ADA FERIVIKASI dari Allah SWT bahwa aliran Syiah adalah sesat. Malah sebaliknya Rasulullah sendiri menyatakan bahwa:

"Perbedaan pendapat diantar ummatku adalah Rachmah (Cinta Kasih) Illahi"

Coba kita nilai:

Apakah dengan membunuhi orang lain sesama anak manusia adalah melambangkan cinta kasih Illahi...?? Allah SWT saja memberi keleluasaan dan kebebasan pada ummatnya untuk meyakini DzatNYA dengan cara yang mereka yakini. Dan itu juga disebut dalam Qur'an Surah :2:256 yang mengatakan:

"Laa Ikraha Fiddien" (Tak ada paksaan dalam beragama).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline